Unik, Nasi Goreng Simongol Tawarkan Menu Nasi Goreng Ala Prasmanan dan Bisa Ambil Nasi Sepuasnya

Keunikan dari Nasi Goreng Simongol ini menerapkan konsep ala prasmanan dan mengambil sendiri nasi putih, mi, dan sayuran sepuasnya

Penulis: Fasko dehotman | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR/FASKO DEHOTMAN
Beragam pilihan toping dan sayur yang bebas dipilih di Nasi Goreng Simongol. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kuliner di Bandung tak hanya terkenal dengan rasanya yang enak, tapi juga karena keunikannya.

Salah satu kuliner unik yang menjadi rujukan Anda di Bandung adalah Nasi Goreng Simongol.

Nasi goreng tersebut berlokasi di Jalan Dipati Ukur No 7a, Lebakgede, Coblong, Kota Bandung.

Keunikan dari Nasi Goreng Simongol ini yaitu menerapkan konsep ala prasmanan.

Pengunjung yang datang tinggal mengambil sendiri nasi putih, mi, dan sayuran sepuasnya.

Tapi jangan lupa mengantre terlebih dahulu yah!

Suasana di angkringan Nasi Goreng Simongol yang dipenuhi pengunjung. Foto diambil Sabtu (2/3/2019).
Suasana di angkringan Nasi Goreng Simongol yang dipenuhi pengunjung. Foto diambil Sabtu (2/3/2019). (TRIBUN JABAR/FASKO DEHOTMAN)

Untuk bahan sayurannya, terdiri dari tauge, wortel, kol, sousin, sawi, paprika, kol ungu, jagung, dan daun bawang.

Selain itu, pengunjung juga bebas memilih saus yang tersedia.

Di antaranya taliwang, kare, cabe bawang, matah, cabe hejo, ebiteri, rendang, junior, mongol, dan cikur.

Setelah memilih saus, pengunjung dipersilahkan untuk menentukan satu pilihan toping sebagai tambahannya.

Toping yang akan dipilih adalah teri, suwiran ayam, sosis, bakso, jamur, pete, telur asin, ati ampela, taburan keju, dendeng.

Selanjutnya, pengunjung langsung membayar ke kasir dan tinggal menunggu proses memasak nasi gorengnya.

Perihal harga Anda tidak perlu kawathir bakal menguras dompet. Karena satu porsinya hanya dihargai Rp 20 ribu saja.

Bikin Ngiler, Begini Nikmatnya Tiga Olahan Rawon Khas Jawa Timur yang Harus Anda Coba di Bandung

Tiga Hidangan Laut Bakar di Bandung yang Sedap dan Gurih

Selain berkonsep prasmanan, tempat memasak nasi gorengnya juga tidah kalah unik lho Tribunners.

Yakni menggunakan grill bulat berukuran 2 meter (diameter) dengan berat kurang lebih 600 kilogram.

Sedangkan peralatan masaknya, hanya menggunakan dua pedang saja.

Pedang yang dimaksudkan bukan senjata yah, melainkan alat untuk mengaduk bahan nasi goreng di atas grill.

Fungsinya sama dengan spatula tapi ukurannya lebih panjang

Yang tidak kalah menariknya, juru masak di sana akan menyuguhi pertunjukan live cooking sambil mengayunkan dua alat pedang ke atas.

Sungguh hiburan yang menarik bagi pengunjung, sembari menanti nasi goreng selesai dimasak.

Dari segi tempat, Nasi Goreng Mongol hanya menempati angkringan sederhana di halaman Taman Kanak-Kanak (PAUD).

Karena menggunakan halaman tersebut, Warung Nasi Mongol hanya dibuka ketika sore tiba.

Saat memasuki bagian dalamnya, tampak ruangan terbuka yang cukup luas dengan sejumlah bangku pelastik dan meja kayu.

Khusus meja prasmanan dan tempat memasaknya berada di sisi sebelah kanan ruangan.

Meski tempatnya terkesan biasa-biasa saja, Nasi Goreng Simongol termasuk pilihan kuliner malam favorit Warga Bandung lho!

Ketika hari semakin gelap, tampak berbagai jenis kendaraan yang berjajar rapi di area sekitarnya.

Penanggung Jawab Nasi Goreng Simongol, Imam Fauzi mengatakan, Nasi Goreng Simongol mulai hadir di Bandung sejak Mei 2018.

"Nasi goreng berkonsep prasmanan di tempat kami adalah yang pertama di Indonesia. Tujuannya untuk menarik minat penggemar nasi goreng untuk berkunjung ke sini, sekaligus menjadi pembeda dari menu serupa. Selain itu, menu sayur dan toping yang kami sediakan juga lebih beragam," ujar Imam kepada Tribun Jabar, ditemui di Nasi Goreng Simongol, Sabtu (2/3/2019) sore.

Seorang pengunjung sedang menikmati sajian Nasi Goreng Simongol. Foto diambil Sabtu (2/3/2019).
Seorang pengunjung sedang menikmati sajian Nasi Goreng Simongol. Foto diambil Sabtu (2/3/2019). (TRIBUN JABAR/FASKO DEHOTMAN)

Imam menambahkan, Nasi Goreng Simongol juga memberlakukan praturan bagi pengunjung yang makan di tempat.

Peraturannya adalah setiap pengunjung yang datang harus menghabiskan menu nasi goreng yang telah dipesan. Jika tidak, bakal dikenakan denda sebesar Rp 10 ribu.

"Alasan kami memberlakukan praturan ini agar pengunjung bisa menghargai makanan. Sangat disayangkan apabila pengunjung banyak mengambil nasi dan bahan lainnya tapi tidak dihabiskan. Tentunya sangat mubazir," kata Imam.

Imam mengaku, angkringan Nasi Goreng Simongol mampu menghabiskan 2 hingga 3 bakul nasi putih dalam sehari.

"Semua itu tergantung banyaknya pelanggan yang datang dan berapa banyak porsi yang mereka ambil. Jika akhirkan pekan bisa lebih dari itu," jelas Imam.

Nasi Goreng Simongol dibuka setiap hari pada pukul 17.00-23.00. Khusus akhir pekan ditutup pukul 00.00. (Fasko)

3 Destinasi Wisata Terbaru di Lembang Ini Cocok Untuk Liburan Akhir Pekan Anda

Sensasi Beda Ngopi di Mobil Klasik, Tempat Nongkrong Semua Kalangan, Harga Terjangkau

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved