Kisah Prabowo Subianto yang Pilih Berkarier di Militer, Padahal Diterima di 2 Kampus Amerika
Sebelum kembali ke Indonesia saat usianya 16 tahun, Prabowo Subianto telah menamatkan sekolah menengah atasnya di American School, Inggris.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Setelah menikah, karier militer Prabowo Subianto makin moncer.
Ia berhasil menjadi Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus.

Detasemen-81 adalah pasukan elite terbaik TNI. Keahliannya pun tidak banyak dipaparkan ke publik.
Pada 1985 hingga 1987, Prabowo Subianto menjadi Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad.
Tak hanya sampai di situ, Prabowo Subianto promosi jadi Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 pada 1987-1991.
Yang terakhir, Prabowo Subianto berhasil menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI pada 1998.
Masa Kecil Prabowo
Prabowo Subianto merupakan cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo.
Raden Mas Margono Djojohadikusumo adalah pendiri Bank Negara Indonesia (BNI 46) yang juga merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia (DPARI) pertama.
Selain itu, Raden Mas Margono Djojohadikusumo juga dikenal sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Bila ditelusuri lagi, Prabowo Subianto merupkan keturunan Adipati Mrapat, Bupati Kadipaten Banyumas pertama.
Salah satu kakek buyut Adipati Mrapat adalah Raden Tumenggung Kertanegara III yang menjadi Panglima Laskar Diponegoro untuk wilayah Gowong (Kedu).

Semasa kecilnya, Prabowo Subianto tinggal berpindah-pindah dari negara satu ke negara lainnya.
Pada 1950, keluarga Soemitro diajak pindah ke Singapura oleh Des Alwi.
Des Alwi, sosok yang kemudian menjadi diplomat senior Departemen Luar Negeri itu menemui ibu Prabowo di Palembang.