Kisah Prabowo Subianto yang Pilih Berkarier di Militer, Padahal Diterima di 2 Kampus Amerika
Sebelum kembali ke Indonesia saat usianya 16 tahun, Prabowo Subianto telah menamatkan sekolah menengah atasnya di American School, Inggris.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Ia mengajak Dora dan keluarganya pindah ke Singapura karena alasan keamanan.
Des Alwi dan Soemitro memang bersahabat sejak lama saat masih aktif di Partai Sosialis Indonesia (PSI).
Des Alwi merasa senasib dengan keluarga Soemitro karena diburu aparat keamanan ketika terlibat dalam pemberontakan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).
Setelah pindah ke Singapura, Prabowo tinggal di Delkeith Road.
Sembilan tahun berselang, Prabowo dan keluarganya kembali pindah.
Kali ini mereka pindah ke Hongkong. Mereka mendapat tempat tinggal karena dibantu oleh Jacob Frederick Warouw yang merupakan Atase Militer Kedutaan Besar Indonesia di Beijing yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Permesta.
Kolonel Jacob menyediakan flat kecil yang terdiri dari 3 kamar yang cukup besar.
Prabowo Subianto kecil kerap kali bermain perang-perangan bersama teman-temannya.
Ia juga hiking ke hutan yang letaknya tak jauh dari flat.
Prabowo Subianto tinggal di Hongkong hanya setahun saja.
Pada 1960, Prabowo Subianto diajak pindah ke Malaysia.
Keluarga Prabowo Subianto tinggal di daerah Petaling Jaya, Kuala Lumpur.
Selama tinggal di Malaysia, ayah Prabowo Subianto membuka pabrik perakitan alat elektronik merek Preiere dari Prancis.
Saat itu Prabowo Subianto menginjak usia 9 tahun dan disekolahkan di Malaysia.
Ia bersekolah di Victoria Institution, sekolah bergengsi dan tertua di Kuala Lumpur.