Debat Kedua Pilpres 2019

Apa Itu Unicorn? Jokowi Sempat Bertanya saat Debat Capres, Prabowo Tampak Bingung Tak Tahu Artinya

Seteelah mendengar pertanyaan dari Jokowi itu di debat capres, Prabowo tampak terlihat bingung.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar (Pixabay.com dan istimewa).
Ilustrasi Jokowi, Prabowo, dan unicorn. 

Makna startup ini diungkapkan oleh influencer Rene Suhardono.

“Kalau perusahaan tersebut tidak pernah berhenti berinovasi, selalu menghasilkan sesuatu yang baru, artinya cara berpikirnya selalu seperti perusahaan baru, itulah startup,” ujarnya, dikutip Tribun Jabar dari Markeeters.com, Senin (18/2/2019).

Pengamat Nilai Prabowo Kekurangan Ide Baru di Debat Kedua Pilpres 2019

Akhirnya, istilah-istilah di sektor startup juga berkembang akibat banyaknya bertebaran perusahaan berbasis teknologi.

Satu di antaranya adalah mengenai kasta, level, atau definisi besar atau kecilnya sebuah startup, seperti yang paling populer adalah unicorn sampai ada juga istilah cockroach.

Nah, unicorn sering dianggap sebagai kasta tertinggi sebuah startup.

Perusahaan teknologi yang sudah berstatus unicorn ini skalanya besar dan punya parameter valuasi.

Sebuah perusahaan teknologi bisa disebut unicorn jika memiliki valuasi menembus angka US$1 miliar atau sekitar Rp 13,1 triliun.

Valuasi adalah nilai ekonomi dari sebuah bisnis.

Untuk di Indonesia, ada empat perintis unicorn startup yang mulai dilirik oleh para investor asing dengan valuasi di atas USD 1 Miliar (Rp 13,8 triliun) di antaranya yaitu Tokopedia dengan valuasi sebesar Rp 50 triliun, Gojek dengan valuasi sebesar Rp 40 triliun, Traveloka dengan valuasi sebesar Rp 26 triliun serta Bukalapak dengan valuasi sebesar Rp 15 triliun.

Kendati demikian, memang definisi unicorn ini masih jadi perdebatan.

Para pelaku startup juga memaknainya secara berbeda-beda.

“Buat saya parameter US$1 miliar sudah tidak relevan lagi, karena itu kan dulu sekitar satu dekade lalu ketika Google valuasinya menembus angka segitu. Kalau sekarang ada perusahaan berbasis teknologi yang bisnisnya digunakan di seluruh dunia, itu baru namanya unicorn,” ujar Chief Marketing Officer GDP Venture Danny Oei di Jakarta beberapa waktu lalu.

Jika mengacu para pengertian Danny, maka selain Google, perusahaan lain seperti Facebook dan Apple juga termasuk unicorn.

Selain sudah digunakan di mana-mana, valuasinya juga sudah terlampau raksasa dikejar.

Danny mengatakan, untuk perusahaan yang sudah menembus valuasi US$1 miliar namun belum digunakan di mana-mana dan hanya di satu negara atau beroperasi regional saja, dia menyebutnya sebagai "kebo".

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved