Takmir Masjid Keberatan Prabowo Salat Jumat di Masjid Kauman Semarang, Ini Kata Jubir BPN
Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan alasan Prabowo Subianto tetap akan Jumatan di Masjid Kauman Semarang meski takmir masjid ke
"Pak @prabowo mau shalat jumat kok dilarang-larang, beliau pasti shalat jumat dilokasi terdekat dimana beliau sedang ada acara," tulis Dahnil di akun twitternya.
Menurut Dahnil A Simanjuntak, Prabowo Subianto akan salat menghadap kiblat, bukan menghadap kamera.
"Tenang saja, beliau shalatnya tetap menghadap kiblat kok, bukan menghadap kamera," kata Dahnil.
Simak cuitan Dahnil Anzar Simanjuntak berikut ini.
@Dahnilanzar: Pak @prabowo mau shalat jumat kok dilarang-larang, beliau pasti shalat jumat dilokasi terdekat dimana beliau sedang ada acara, tenang saja, beliau shalatnya tetap menghadap kiblat kok, bukan menghadap kamera.
Takmir Masjid Kauman Semarang Keberatan Prabowo Jumatan di Masjid Ini
KH Hanief Ismail, Ketua Masjid Agung Semarang, keberatan atas kehadiran Capres 02 Prabowo Subianto yang akan melakukan salat Jumat di masjid tersebut. Pengurus NU Semarang ini berharap Bawaslu melakukan tindakan sesuai hukum.
KETUA Masjid Agung Semarang KH Hanief Ismail menyatakan keberatan adanya rencana Capres 02 Prabowo Subianto jumatan di Masjid Kauman Semarang, Jumat (15/2/2019).
Masjid Agung Semarang biasa disebut Masjid Kauman Semarang.
Secara khusus KH Hanief mengontak mantan Komisioner Panwaslu Semarang Mohamad Ichwan dan menulis keberatannya itu.
Dia juga meminta agar diberitahukan kepada Bawaslu Kota Semarang untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
Menurut Kiai Hanief, jumatan yang akan diadakan oleh Prabowo itu perbuatan memolitisasi ibadah salat jumat sekaligus memakai masjid untuk kepentingan politik.
KH Hanief Ismail, Ketua Masjid Agung Semarang atau biasa disebut Masjid Kauman Semarang. (@tribunjateng)
“Kami para nadlir atau takmir Masjid Kauman merasa keberatan dengan rencana jumatan Prabowo tersebut.
Tolong sampaikan ke Bawaslu agar mengambil tindakan yang perlu sesuai aturan hukum," tutur Kiai Hanief yang juga Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang dalam keterangan pers kepada Tribunjateng.com, Kamis (14/2/2019).
Lebih lanjut Kiai Hanief menjelaskan, pihaknya tidak pernah mendapat surat pemberitahuan dari tim kampanye Prabowo-Sandi maupun dari partai pengusung pasangan capres-cawapres tersebut.