Ikuti Global Game Jam Pertama Kali, Pembuat Game Tasikmalaya Kerepotan, Harus Buat Game dalam 48 Jam

Pembuat game asal Tasikmalaya mengikuti ajang Global Game Jam 2019. Ini keikutsertaan mereka untuk pertama kali.

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Isep Heri
Seorang pembuat game asal Tasikmalaya yang mengikuti Global Game Jam 2019. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Enam belas pembuat game asal Tasikmalaya mengikuti gelaran Global Game Jam 2019.

Belokasi di Laboratorium Teknik Informatika Univeritas Siliwangi, mereka dituntut untuk membuat game selama 48 jam dari mulai Sabtu (26/1/2019).

Game yang mereka desain nantinya akan diunggah di website resmi global game jam dan bisa dinikmati oleh pecinta game di seluruh belahan dunia.

Ketua tim Global Game Jam Tasikmalaya, Wahyu Muhamad Rizqi, mengatakan mereka adalah satu perwakilan di antara 15 perwakilan Indonesia yang mengikuti even tahunan internasional tersebut.

Tahun ini, even Global Game Jam (GGJ) serentak diselenggarakan di 750 kota lebih dari 100 negara di Dunia.

"Alhamdulillah tahun ini Indonesia mengirimkan 15 kota untuk menyelenggarakan acara ini. Ini juga pertama kalinya Tasikmalaya ikut acara ini," kata Wahyu saat ditemui Tribun Jabar, Sabtu (26/1/2019).

Dikatakan Wahyu, gelaran Global Game Jam merupakan ajang melatih skill pengembang game di seluruh dunia.

"Sebenarnya ini ajang senang-senang, bukan kompetisi tapi ajang melatih skill anak muda untuk menjadi pengembang game. Harapannya, tujuan dari diadakan GGJ adalah ada akselarasi dalam subsektor aplikasi dan game," ucapnya.

Suasana Global Game Jam di Tasikmalaya, Sabtu (26/1/2019). Peserta dari Tasikmalaya tengah mendesain game dan hanya diberi waktu 48 jam.
Suasana Global Game Jam di Tasikmalaya, Sabtu (26/1/2019). Peserta dari Tasikmalaya tengah mendesain game dan hanya diberi waktu 48 jam. (Tribun Jabar/Isep Heri)

Tema Global Game Jam tahun ini "What Home Means to You". Menurut Wahyu setiap tim di seluruh dunia ditugaskan untuk mempresentasikan arti rumah dalam sebuah game.

Untuk mewujudkan sebuah game itu, tim Global Game Jam di Tasikmalaya dibagi menjadi empat tim dengan tugas berbeda.

"Kami bagi empat tim, ada tim artis yang membuat karakternya, game desainer adalah mereka yang membuat alur cerita, game programmer memberi aksi kepada karakter game, sound enginer bertugas membuat efek suara game supaya game lebih hidup," ujar Wahyu.

Peserta yang terlibat terdiri dari mahasiswa, praktisi, akademisi, dan pelajar.

Wahyu mengatakan untuk keikutsertaan yang pertama kali, mereka cukup kerepotan apalagi dengan batas waktu yang cukup sempit untuk membuat sebuah game.

Namun dengan waktu yang terbatas seperti ini, menjadi sarana pengembangan skill mereka apalagi ini merupakan kancah internasional.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved