Kisah Inspiratif
Kisah Komunitas Mataharikecil, Wadahnya Relawan Muda Bandung Bantu Pendidikan Warga Tak Mampu
Komunitas Matcil merupakan wadah bagi relawan guru yang tidak bergaji. Tugas relawan di antaranya untuk berbagi dan membantu dari segi pendidikan
Penulis: Ery Chandra | Editor: Kisdiantoro
Melalui itu, berjalannya waktu Matcil berkonsentrasi untuk mengajar sesuai dengan kapasitas yang cukup.
"Dengan tidak setengah-setengah. Kami berfikir anak muda cocok. Karena memiliki stamina yang energik. Saat itu kami butuh 25 pengajar relawan. Kami buka di instagram dan path. Gencar meminta bantu teman-teman untuk sebarkan," kata Yasser.
• Ditabrak Kapal Tanker, Jembatan II Barelang di Batam Alami Kerusakan Serius
Yasser menuturkan tak tanggung-tanggung yang mendaftar hingga 206 orang. Padahal menurutnya yang dibutuhkan untuk mengajar sebanyak 20 relawan.
"Kami lihat ternyata antusias di Bandung besar yang mau bantu," ujarnya.
Yasser mengatakan Matcil membuat konsep struktur organisasi mandiri dan modern. Yang kemudian melahirkan tim terbagi menjadi enam divisi, yaitu "sociopreneur", "secretary", "creative project", "human resource", "public relations", dan "documentation".
Baru-baru ini, Matcil memutuskan menambah divisi project management karena sekolah terbuka yang semakin luas jangkauannya dan perlu diperhatikan secara khusus.
• Frets Butuan Datang, Puja Abdillah Tak Masalah Jika Dijadikan Bek
"Biasanya komunitas sekadar kumpul-kumpul. Soal pendidikan ini bukan main-main. Tapi tanggung jawab besar. Sehingga kami membuat sistim itu. Melalui rekruitmen tes. Ada CV dan tahapan interview," katanya.
Menurutnya, hingga kini jumlah anggota relawan pengajar di Kota Bandung sebanyak 1.100 orang.
Sedangkan keinginan untuk memperluas jangkauan Matcil pun telah dilakukan oleh Yasser. Sejak 2016, Yasser membuka Matcil di wilayah Jakarta bersama lima orang lainnya.
Yakni memperbaharui Taman Kanak-Kanak yang terbengkalai. Hingga kini, sekitar 300 relawan pengajar di sekolah itu.