Sejarah Cimahi
Makam Sembah Dalam Wirasuta Widjaya Diresmikan, Leluhur yang Membuka Daerah Cipageran
Makam Sembah Dalam Wirasuta Widjaya diresmikan, leluhur yang pertama kali membuka daerah Cipageran.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: taufik ismail
"Sembah Dalam Wirasuta Widjaya itu meneruskan untuk mendirikan daerah ini pada tahun 1811. Kenapa saat peresmian ada salatawan karena kaul atau permintaan dari Sembah Dalam Wirasuta Widjaya," katanya.
Untuk saat ini pihaknya, akan melestarikan sejarah dari para leluhur tersebut, sebab Kota Cimahi sudah menjadi kunci adanya leluhur Sembah Dalam Wirasuta Widjaya.
"Karena Sembah Dalam Wirasuta Widjaya ini merupakan pupuhu atau karuhun orang Cimahi. Makanya di sini makamnya memakai bangunan dan direvitalisasi oleh Pak Wali," katanya.
Menurut ahli sejarah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dr Yuli Yulifer, saat itu Kabuyutan Cipageran merupakan pusat pendidikan, budaya, religi yang dipimpin pupuhu yakni Sembah Dalam Wirasuta Widjaya.
"Kita melihatnya, dari tiga zaman itu Kabuyutan Cipageran masih tetap eksis karena pada zaman kerajaan juga dilindungi meskipun berganti kekuasaan. Bahkan saat zaman Hindia Belanda juga tempat ini dibiarkan lestari," ucapnya.
Saat ini, kata dia, Kabuyutan Cipageran juga dilestarikan oleh Pemerintah Kota Cimahi tapi di dalamnya harus ada aspek manusia, alam dan aspek budayanya.
"Jadi dari sisi kesejarahan jelas yang namanya kabuyutan itu bukan sebuah istilah yang muncul pada zaman saat ini saja," katanya.