Sejak Diluncurkan, Kereta Api Pangandaran Selalu Penuh Penumpang
Sejak diluncurkan pada 2 Januari 2019, okupansi Kereta Api (KA) Pangandaran selalu full bookes atau mencapai 100 persen.
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID. BANDUNG - Sejak diluncurkan pada 2 Januari 2019, okupansi Kereta Api (KA) Pangandaran selalu full bookes atau mencapai 100 persen.
Tingginya okupansi bukan hanya rute Bandung-Banjar (pp) yang masih diberlakukan tarif Rp 1.000, tapi juga rute Stasiun Gambir-Banjar (pp) yang dikenakan tarif Rp 160.000. Tingginya minat masyarakat menggunakan jasa angkutan KA ini karena dinilai bisa memprediksi waktu tiba di lokasi tujuan.
"Saya pilih naik kereta karena jelas waktu tempuhnya. Karena bebas macet. Selain itu lebih nyaman, apalagi kalau bawa anak-anak, tidak jenuh karena bisa bergerak di dalam gerbong dan fasilitas toilet juga ada, tidak repot," kata Desi Fauzia (29), warga Panghegar, Bandung saat ditemui di dalam KA Pangandaran di Stasiun Bandung, Minggu (6/1/2019).
Perempuan asli Banjar ini mengaku sangat senang dengan kehadiran KA dengan relasi khusus ke tempat kampung halamannya. Selama ini menggunakan moda transportasi lain yang memakan waktu tempuh tidak menentu karena macet di sejumlah ruas jalan.
Terlebih KA Pangandaran adalah kereta baru yang fasilitasnya cukup nyaman seperti ada toilet bersih dan tempat untuk mengisi daya atau charger telepon genggam.
• Begini Pengkuan Bebi Silvana Setelah Dinikahi oleh Opick Tombo Ati
"Saat ini memang masih tarif promo. Tapi dari info yang saya dapat, bila nanti dikenakan tarif normal, harganya cukup terjangkau daripada moda lain. Tapi intinya memang nyamam saja naik kereta karena tidak macet dan waktunya jelas," katanya.
Hal serupa diungkapkan Aulianto (31), warga Antapani, Bandung. Kehadiran KA Pangandaran menambah pilihan transportasi KA. Selama ini untuk menuju ke Banjar, ia memanfaatkan relasi KA tujuan timur dan bukan relasi khusus.
"Saya sering ke Banjar, karena kebetulan keluarga istri asli sana. Adanya KA ini jadi tidak perlu naik KA lain yang rutenya bukan khusus. Biasanya naik KA tujuan Yogja atau Surabaya, sekarang tidak perlu lagi dan keretanya juga bagus," katanya.
PSI Tolak Poligami, Sekretaris DPD Gerindra Jabar: Jangan Bikin Dagangan Fenomenal https://t.co/wrgJXkp9Sq via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 6, 2019
Di lokasi yang sama, Kepala Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung, Saridal; mengatakan, minat masyarakat memanfaatkan KA Pangandaran cukup tinggi. Hal ini dilihat dari tiket yang terjual sudah habis atau full boked dalam satu bulan sejak KA ini diluncurkan.
Pihaknya berharap kehadiran KA Pangandaran bisa menambah pelayanan jasa angkutan KA terutama di jalur selatan. "PT KAI ingin memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menambah rute perjalanan sehingga masyarakat bisa memilih KA yang sesuia dengan rute tujuannya," katanya.
Hingga saat ini PT KAI konsisten menggratiskan tarif KA Pangandaran untuk rute Bandung-Banjar. Awalnya KAI menerapkan tarif promo untuk rute Bandung – Banjar (pp) yaitu Rp1,-Namun sehubungan dengan adanya maintenance parameter pada ticketing system KAI, untuk sementara waktu tarif yang muncul adalah Rp1.000,-
Kronologi Terbongkarnya Prostitusi Online yang Menjerat Vanessa Angel, Berawal dari Akun Medsos >> https://t.co/fqE4s1a5lohttps://t.co/howBx73hyH via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 6, 2019
Walaupun muncul Rp1.000,- penumpang tetap dapat menggunakan KA Pangandaran rute Bandung – Banjar (pp) secara cuma-cuma. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Pembelian tiket melalui Loket tidak dikenakan biaya alias gratis, namun hanya dapat dilakukan di Loket Stasiun pemberhentian KA Pangandaran lintas Banjar – Bandung.
2. Pembelian tiket melalui KAI Access, Website KAI, dan channel eksternal akan muncul Rp1.000,- untuk kelas Eksekutif dan Ekonomi Premium. Namun, penumpang berhak untuk mendapatkan pengembalian bea 100% (diluar bea pesan channel eksternal) yang prosesnya dilakukan di loket stasiun kedatangan