Kisah Cindy Melihat Longsor Mengubur Ibu dan 12 Orang Keluarganya, Banyak Diam, Semangatnya Hilang

Dalam peristiwa longsor di Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Cindy Putri harus kehilangan 12 orang keluarga termasuk sang ibu, Yamih (27). Dia trauma berat

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Kisdiantoro
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Cindy Putri (8) dipeluk Bupati Sukabumi, H Marwan Hamami, dalam bencana longsor Cindy harus kehilangan ibu dan 12 keluarganya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Wajah Cindy Putri (8) terlihat muram dan bersedih.

Dalam peristiwa longsor di Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Cindy Putri harus kehilangan 12 orang keluarga termasuk sang ibu, Yamih (27).

Ayahnya juga menderita luka berat kakinya patah karena terkena reruntuhan bangunan saat terjadi longsor di Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Cindy Putri terlihat mengalami trauma yang mendalam dari kejadian tragis yang dialami keluarganya.

Ia lebih banyak terdiam seperti tak punya semangat lagi untuk menjalani hari.

Kepada kerabat dekatnya Cindy Putri bercerita, ketika bencana longsor menerjang kampungnya ia sedang dalam perjalanan untuk pergi mengaji

Kegiatan tersebut ia lakukan rutin setiap sore setelah magrib bersama dengan teman-temannya.

Datangi Lokasi Longsor Cisolok, Ridwan Kamil Saksikan Evakuasi Tiga Korban Longsor

Longsor Susulan di Cisolok Sukabumi Masih Terjadi, Pemerintah Disarankan Relokasi Warga

"Kasihan ia kini seperti mengalami trauma yang mendalam, pasalnya saat bencana terjadi Cindy sedang melakukan perjalanan untuk mengaji bersama dengan teman-temannya yang ia lakukan setiap sore hari," kata Unasih (40) kerabat dari Cindy.

Unasih mengatakan, kegiatan yang rutin ia lakukan bersama teman temannya setiap sore hari dikejutkan dengan suara gemuruh dan teriakan minta tolong.

Langkah kaki Cindy bersama dengan teman-temannya pun terhenti lalu berbalik arah menuju teriakan minta tolong dan asal suara gemuruh.

"Di tengah perjalanan, langkahnya terhenti saat mendengar teriakan dan dentuman, Cindy pun berlari ke arah asal suara," kata Unasih mengutip cerita Cindy.

Unasih mengatakan, Cindy langsung menangis sedih menyaksikan rumahnya hilang tertimbun tanah.

"Malam terus menangis mencari ibunya, sebanyak 12 keluarganya menjadi korban longsor," kata Unasih.

Ia mengatakan, enam orang lagi keluarganya hingga saat ini belum ditemukan. Kini dari keluarganya hanya tinggal bapaknya namun belum bisa apa-apa karena tulang pahanya patah.

Mendengar cerita Unasih, rasa haru dirasakan Bupati Sukabumi H Marwan Hamami.

Unasih berkesempatan bertemu dengan Bupati tak jauh dari lokasi posko, Rabu (2/1).

Bupati lalu memberikan santunan kepada keluarga korban.

"Nanti kami akan dampingi secara psikologi agar traumanya hilang," kata Marwan.

Ia berjanji baik dari pemerintah daerah atau masyarakat akan memperhatikan anak-anak dari keluarganya yang sudah menjadi korban.

"Secara pribadi saya akan mencermati terutama bagi pendidikan anak ini yang keluarganya memang sudah tidak ada lagi," katanya.

Tak hanya keluarga Cindy, harapan juga terlihat dari keluarga lainnya yang kembali mendatangi posko menanti keluarganya ditemukan. Seperti yang terlihat di wajah seorang pria lanjut usia yang belakangan diketahui bernama Syamsuri (70).

Fakta-fakta Terbaru Longsor Cisolok Sukabumi - Korban Tewas 19 Orang hingga Adanya Longsor Susulan

Analisis PVMBG Tentang Penyebab Longsor di Desa Sirnaresmi Cisolok Sukabumi

Menjelang petang, ia melangkah lemas bersama sang istri untuk pulang ke rumah saudaranya. "Anak saya belum ditemukan," ujarnya sambil menggendong sebuah karung berwarna putih.

Sang istri yang menemani langkahnya hanya mengucurkan air mata. Keduanya berharap anaknya segera ditemukan.

"Kalau suaminya sudah ditemukan di halaman masjid," katanya.

Syamsuri mengatakan, anaknya yang belum ditemukan sempat mengeluh sakit kepala sepulang dari ladang. Ia meminta dibelikan obat sakit kepala dan menyuruh anaknya ke warung.

"Cucu saya bilang seperti itu, ia mengeluh sakit kepala lalu berbaring sambil berselimut," kata Syamsuri mengutip cerita cucunya.

Hujan sore hari kembali mengguyur kawasan longsor Garehong Cimapag. Proses pencarian korban bencana longsor akan dilanjutkan Kamis (3/1) pagi.(fam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved