Kaleidoskop 2018 Aksi Terorisme: Rusuh di Mako Brimob Hingga Vonis Mati Aman Abdurrahman
Selasa 8 Mei 2018 dini hari, terjadi kerusuhan napi terorisme di Rutan Mako Brimob Polri Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Malam hari usai pemindahan napi di Mako Brimob ke Nusakambangan, terlihat seorang pria berinisial TS yang bertindak mencurigakan, sekira pukul 23.29 WIB, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5/2018).
Yang bersangkutan kemudian digeledah. Namun karena tak ditemukan apa-apa, Bripka Marhum Prencje membawa TS dibawa ke kantor Satintel Brimob.
TS mengeluarkan pisau yang disembunyikan di selangkangan dan menusuk Marhum hingga tewas.
Rekan korban sesama polisi yang melihat hal tersebut langsung menembak TS dan TS pun dinyatakan tewas.
Aksi TS memicu dua orang perempuan berinisial DSM (18) dan SNA (24) untuk melakukan tindakan serupa. Dari keduanya polisi berhasil mengamankan sebuah gunting.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan keduanya berniat melakukan aksi amaliah penusukan kepada anggota Brimob di Mako Brimob.
Bom Bunuh Diri di Berapa Gereja dan Mapolrestabes Surabaya
Aksi teror kemudian berlanjut di Surabaya, Jawa Timur. Dalam sehari, pada Minggu (13/5) terjadi tiga aksi bom bunuh diri yang menyasar tiga gereja berbeda.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan aksi ini dilancarkan 6 orang yang masih satu keluarga. Dita Uprianto (kepala keluarga) menabrakkan mobil berisi bom ke pagar Gereja Pantekosta, di Jalan Arjuno. Tujuh orang meninggal dunia di lokasi.
Istri Dita, Puji Kuswati, beraksi bersama dua anaknya FS (12) dan VR (9). Tujuan mereka adalah GKI Diponegoro, ketiganya pun tewas usai bom di pinggang meledak.
Dua anak Dita lainnya, yakni Yusuf Fadil (18) dan FH (16) membawa bom menggunakan sepeda motor ke Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya Nomor 1, Baratajaya, Kecamatan Gubeng. Bom meledak di dalam area masuk gereja, yang mengakibatkan 5 warga tewas.
Malam harinya, sebuah bom meledak di rumah susun di daerah Wonocolo, Sidoarjo. Diperkirakan bom itu meledak secara tak sengaja, karena menewaskan sang pelaku bersama anggota keluarganya.
Ledakan itu menewaskan 3 pelaku, yang masih satu keluarga, yaitu Anton Febrianto (47), istrinya Puspitasari (47), dan anaknya HR (17). Sementara 3 anak pelaku lainnya, AN (15), FS (11), dan GA (10) mengalami luka bakar.
Keesokan harinya, Senin tanggal 14 Mei 2018, aksi bom bunuh diri kembali terjadi, kali ini menyasar Mapolrestabes Surabaya.
Empat pelaku dari satu keluarga itu meledakkan bom di pintu masuk Mapolrestabes. Satu perempuan yang merupakan anak pelaku ternyata selamat, dan langsung ditolong oleh anggota kepolisian setempat.
Penangkapan Terduga Teroris di Berbagai Daerah
Pasca kejadian di Surabaya, polisi menangkap sejumlah terduga teroris di berbagai lokasi di Indonesia. Diantaranya 7 terduga teroris oleh Densus 88, Senin (14/5/2018) siang.
Tiga orang terduga teroris berhasil diamankan di sekitar Jembatan Merah Surabaya. Smentara 4 lainnya, diamankan di komplek perumahan Puri Maharani blok A4/11, Desa Masangan Wetan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.