Anggota KPK Palsu Minta Uang pada Plt Bupati Cianjur, Janji Namanya Tak Akan Dikaitkan dengan Irvan
Informasi yang dihimpun, tim KPK mendapatkan informasi tentang adanya orang mengaku anggota KPK telah menemui Plt Bupati Cianjur.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ravianto
Ineu berharap ada tim pengawas khusus yang diturunkan KPK atau pihak terkait saat eksekutif dan legislatif bertemu membahas sebuah hal seperti tentang pembahasan anggaran.
"Pencegahan itu, selalu pada ikut dari awal perencanaan pembahasan. Ada tim pencegahan. Maka itu akan lebih enak. Jadi, kita lebih terantisipasi awal," kata dia.
Berdasarkan penuturan KPK dan Kementerian Dalam Negeri, kata Ineu, urusan soal perizinan, mutasi, atau rotasi di sebuah pemerintahan daerah memang rawan korupsi. Karena itu, pengawasan dini terhadap hal-hal tersebut harus dilakukan agar tidak terjadi praktik korupsi.
• Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar Salahkan Anak Buah atas Kasus Dugaan Suap
• Tertangkap KPK, Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar Mundur dari Ketua DPW Garda Pemuda
Mundur
Menyusul OTT ini, Irvan Rivano Muchtar melepaskan jabatannya di Partai Nasdem. Irvan baru bergabung dengan Partai Nasdem pada awal 2018. Di partai ini Irvan menjabat sebagai Ketua Garda Pemuda Nasdem Jawa Barat.
"Kemarin (Rabu) sudah mundur dari jabatan ketua," ujar Ketua Fraksi Nasdem-Hanura DPRD Jabar, Eryani Sulam, ketika ditemui di Gedung DPRD Jabar, Kamis (13/12). "Pak Prananda (Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem) juga sudah menyampaikan bahwa dia mundur," ujarnya.
Eryani mengatakan bahwa Partai Nasdem akan menghormati proses hukum yang akan dilakukan KPK. Meski ada kader Nasdem yang terjaring OTT, Eryani mengaku optimistis hal tersebut tidak akan memengaruhi elektabilitas partai pada Pemilu 2019. Bahkan ia menargetkan Partai Nasdem meraup suara banyak di Jawa Barat.
"Kami tetap optimistis dengan perolehan suara itu, target tiga besar di Jawa Barat," ujarnya. (Tribun Jabar/Mega Nugraha/ferri amiril mukminin/syarif abdussalam/theofilus richard)