Kisah Inspiratif
Perempuan Asal Sumedang, Ria Rikma, Ceritakan Suka Dukanya Jadi Seorang Model
Banyak orang yang beranggapan jika kehidupan model penuh dengan kemewahan dan terlihat elegan.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Yongky Yulius
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Banyak orang yang beranggapan jika kehidupan model penuh dengan kemewahan dan terlihat elegan.
Memiliki penampilan dengan bentuk badan tinggi semampai dan sering menggunakan pakaian desainer mahal menjadi hal yang biasanya dilihat oleh banyak orang.
Namun di balik segala kemewahan tersebut, ternyata ada kisah yang tak banyak diketahui oleh banyak orang.
Hal ini juga diungkapkan oleh model fesyen asal Sumedang Ria Rikma (25) yang seringkali tampil di berbagai kegiatan fesyen di Bandung maupun Jakarta.
"Banyak orang yang mikir jadi model itu enak, tinggal jalan doang di atas panggung lalu dapet uang banyak," ujar Rikma saat ditemui Tribun Jabar seusai fashion show di Click Square, Jalan Naripan 89, Kota Bandung, Rabu (19/12/2018).
Rikma mengatakan jika menjadi seorang model memilki kisah suka dan duka, sama seperti pekerjaan lainnya.

Rikma memberikan contoh, misalnya saja seorang model harus bangun subuh dan pulang hingga larut malam..
"Acara fesyen show kebanyakan kan malam, tapi karena aku dari Sumedang, biasanya aku berangkat dari subuh," ujar Rikma.
Hal yang membuatnya senang adalah ketika mendapat fashion show di siang hari, walaupun memang jarang bisa mendapatkan kesempatan itu.
Ingin menjadi model yang professional, Rikma juga mengatur jam kerjanya dengan tidak pernah terlambat untuk datang ke lokasi fesyen show.
Rikma juga menceritakan bagaimana kisah dibalik layar para model ketika menunggu tampil diatas panggung.
"Di backstage itu kadang kita dikasih karpet doang untuk tidur, kadang bawa kain sendiri untuk selimut. Nah kalau nggak disediain karpet kita nggak bisa istirahat," ujar Rikma.
• Ria Rikma, Perempuan Asal Sumedang yang Sukses Jadi Model, Kepribadiannya Ternyata Pemalu & Pendiam
Misalnya saja Rikma memberikan contoh jika ada acara fesyen model di mal, Ia bingung mau menunggu di mana.
Jika menunggu di kafe dan menghabiskan waktu lama ada rasa malu di dalam dirinya.
Sedangkan jika ada acara fesyen model di hotel, Ia bisa beristirahat.
Bukan di dalam hotel, melainkan tidur di karpet lantai saja.
Menjadi seorang model juga harus fokus dengan apa yang dikatakan koreografer, jika kebagian koreografer yang cukup tegas maka jangan heran terkena tegur dihadapan model lainnya.
"Kita harus hafal koreonya mulai dari opening sampai closing. Aku selalu membuat catatan supaya jangan salah,"ucapnya.
Sudah pernah tampil di berbagai acara fesyen show ternama seperti Indonesia Fashion Week, Rikma berharap bisa tampil di luar negeri.
Namun ada catatan tersendiri bagi Rikma yang selalu dipegangnya, baju yang digunakannya bukanlah baju dalam yang menunjukkan lekuk tubuhnya.