Bupati Cianjur Ditangkap KPK
Bupati Irvan Rivano Muchtar Ditangkap KPK, Pangkas Dana Pendidikan, Uang Dikumpulkan dari Kepsek SMP
Irvan dan beberapa pihak lainnya diduga meminta, menerima, atau memangkas nominal pembayaran DAK Pendidikan Kabupaten Cianjur tahun 2018
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Kisdiantoro
Menurut Ineu, adanya kepala daerah tingkat kabupaten/kota di Jabar yang kembali tercokok KPK menandakan bahwa upaya pencegahan dini terkait antisipasi korupsi harus lebih ditingkatkan lagi.

"Berarti kalau ada OTT lagi, maka perlu ada upaya pencegahan dini terkait hal-hal perizinan, mutasi rotasi, masalah kegiatan, ke depan supaya terkait dengan pencegahan, pencegahan lebih banyak dilakukan," ujarnya.
Selain itu, kata Ineu, untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi tidak bisa hanya memperhatikan aspek sistem pencegahan atau individunya, tapi kedua aspek itu harus sama-sama diperhatikan.
"Dua-duanya harus diperbaiki, sistem dan individu, karena dengan sistem yang ada tapi SDM-nya juga harus siap melaksanakan itu karena terkait pencegahan itu harus siap dua-duanya," katanya.
Ineu berharap ada tim pengawas khusus yang diturunkan KPK atau pihak terkait saat eksekutif dan legislatif bertemu membahas sebuah hal seperti tentang pembahasan anggaran.
"Pencegahan itu, selalu pada ikut dari awal perencanaan pembahasan. Ada tim pencegahan. Maka itu akan lebih enak. Jadi, kita lebih terantisipasi awal," kata dia.
Berdasarkan penuturan KPK dan Kementerian Dalam Negeri, kata Ineu, urusan soal perizinan, mutasi, atau rotasi di sebuah pemerintahan daerah memang rawan korupsi. Karena itu, pengawasan dini terhadap hal-hal tersebut harus dilakukan agar tidak terjadi praktik korupsi.
• Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar Salahkan Anak Buah atas Kasus Dugaan Suap
• Tertangkap KPK, Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar Mundur dari Ketua DPW Garda Pemuda
Mundur
Menyusul OTT ini, Irvan Rivano Muchtar melepaskan jabatannya di Partai Nasdem. Irvan baru bergabung dengan Partai Nasdem pada awal 2018. Di partai ini Irvan menjabat sebagai Ketua Garda Pemuda Nasdem Jawa Barat.
"Kemarin (Rabu) sudah mundur dari jabatan ketua," ujar Ketua Fraksi Nasdem-Hanura DPRD Jabar, Eryani Sulam, ketika ditemui di Gedung DPRD Jabar, Kamis (13/12). "Pak Prananda (Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem) juga sudah menyampaikan bahwa dia mundur," ujarnya.
Eryani mengatakan bahwa Partai Nasdem akan menghormati proses hukum yang akan dilakukan KPK. Meski ada kader Nasdem yang terjaring OTT, Eryani mengaku optimistis hal tersebut tidak akan memengaruhi elektabilitas partai pada Pemilu 2019. Bahkan ia menargetkan Partai Nasdem meraup suara banyak di Jawa Barat.
"Kami tetap optimistis dengan perolehan suara itu, target tiga besar di Jawa Barat," ujarnya. (ferri amiril mukminin/syarif abdussalam/theofilus richard)