Lapas Sukamiskin Berbenah, Tak Ada Lagi Kamar Khusus Suami Istri, Wajib Share Loc Saat Kawal Napi
Lapas Sukamiskin berbenah setelah kalapas sebelumnya terkana OTT KPK. Tak ada lagi kamar khusus berhubungan badan suami istri yang disewakan.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: taufik ismail
TJ: Caranya, sistem baru apa?
TH: Ini saya di sini selama ini kami selalu coffee morning bersama-sama setiap Senin. Berbagi ide untuk memutus jaringan upaya korupsi selalu dibicarakan, dan tim saya bahas itu. Misalkan ada warga binaan keluar, diawasi, jam sekian ke mana di mana, pakai GPS di ponsel android ada, kan, sekarang. Si petugasnya memberikan posisi terakhir di mana ke mana, jadi kami tahu.
TJ: Petugas yang mengawal terpidana keluar lapas wajib memberitahukan posisi lewat GPS?
TH: Iya, petugas yang mengawal, share location via GPS, foto di mana, keadaan di mana itu wajib.
TJ: Apakah itu hal baru sekarang?
TH: Ya, ini hal baru selama saya di sini. Sebelumnya saya enggak tahu. Kami juga libatkan kepolisian, agar pertama mereka keluar aman, takutnya enggak aman. Kerja sama dengan polisi.
TJ: Jadi hal baru apa saja yang bapak jalankan pascaOTT KPK pada Wahid Husein hingga sekarang?
TH: Jadi pada dasarnya ada standar dan prosedur (SOP) di seluruh lapas dan rutan. Masalahnya, kitanya mau enggak jalankan itu. Kalau berbenturan dengan kebijakan itu sulit karena SOP itu sumber dari kebijakan. Nah sekarang, SOP sudah dibuat ada 12 poin. Sudah dilaporkan ke Kanwil Kemenkum HAM Jabar dan Dirjen Pas. Itu yang akan saya jalankan, kecuali jika ada perubahan dari Kanwil Kemenkum HAM dan Dirjen PAS.

TJ: 12 poin itu termasuk hal baru?
TH: Kita membuat baru, tapi kalo yang lalu sudah ada saya enggak tahu. Salah satunya penggunaan GPS.
TJ: Dalam dakwaan JPU soal Wahid Husen, diketahui bahwa Wahid Husen terlalu membuka interaksi dengan warga binaan di luar hal-hal prosedur. Bapak berkaca pada hal itu?
TH: Ini memang salah satu dilema, di satu sisi harus sampaikan program pembinaan, tapi di sisi lain harus berhati-hati dalam interaksi dengan warga binaan. Tapi tentu saja kami enggak boleh negatif thinking. Tetap harus sampaikan program, keluhan apa, kalau keluhan dan permintaan mereka sesuai prosedur kami upayakan.
TJ: Di luar itu?
TH: Enggak dilayani dong.
TJ: Pak Wahid membuka interaksi lebih jauh dengan warga binaan lewat staf?
TH: Sekarang ada sistem pergantian staf setiap dua minggu. Itu termasuk yang dibarukan. Apakah sebelumnya bagaimana, saya tidak tahu.