Warga Ingin Jalan Kampung Bojongpulus Rancaekek Tetap Jadi Jalur Alternatif, Bukan Lintasan Kereta
Warga Kampung Bojongpulus, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, jalan kampung tersebut tetap menjadi jalur alternatif.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Yongky Yulius
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Warga Kampung Bojongpulus, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, jalan kampung tersebut tetap menjadi jalur alternatif, bukan jalur kereta api Rancaekek - Jatinangor - Tanjungsari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jabar, jalan utama di kampung tersebut menjadi jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di Jalan Raya Rancaekek - Majalaya menuju Jalan Raya Bandung - Garut atau pun sebaliknya.
Jalur kereta api berubah menjadi jalan beton, perkampungan warga, sawah, industri, dan bangunan sekolah, sehingga tidak menunjukkan bekas jalur kereta api Rancaekek - Jatinangor - Tanjungsari.
Asep (40), warga Kampung Bojongpulus, mengatakan, seharusnya pemerintah tidak mereaktivasi kembali jalur tersebut, karena sudah bermanfaat bagi orang banyak terutama pengendara.
"Di waktu pagi dan sore selalu ramai, karena di daerah Dangdeur pasti macet," kata Asep di Kampung Bojongpulus, Rabu (5/12/2018).
• Jika Reaktivasi Jalur Kereta Api Terealisasi, Warga Bojongpulus Rancaekek Berharap Ada Ganti Rugi
Asep pun mengatakan, Jalan Bojongpulus pun adalah satu - satunya jalan bagi warga kampung untuk menembus jalan utama di Kecamatan Rancaekek.
Selain itu, kata Asep, saat musim hujan dan air Sungai Cikeruh meluap, Jalan Kampung Bojongpulus pun kerap terendam banjir hingga ketinggian satu meter.
"Harus tetap menjadi jalan, ratusan orang termasuk saya sudah bergantung dengan jalan ini," katanya.
Selain jalur Stasiun Rancaekek - Jatinangor Tanjungsari dan Jalur Stasiun Cibatu - Garut Kota, jalur Stasiun Bandung - Ciwidey, dan Stasiun Banjar - Pangandaran - Cijulang pun akan kembali diaktifkan.