Kapten Sigit Tetap Tahan Banting Meski Wajahnya Ditakuti Sejumlah Orang Akibat Terbakar di Pesawat
Wajah Kapten Sigit Hani Hadiyanto tak bisa kembali seperti semula karena bekas luka bakar akibat kecelakaan pesawat, pada 1997.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Kisdiantoro
Saat akan kembali bekerja, Kapten Sigit Hani Hadiyanto sempat merasa tak percaya diri.
"Saya sempat berdiri cukup lama karena muncul perasaan apa yang akan nanti orang-orang lihat dari diri saya," Kapten Sigit Hani Hadiyanto, dikutip dari program On The Spot Reveal, Trans 7.
Selain itu, Kapten Sigit Hani Hadiyanto kerap bersedih saat ada orang yang takut melihatnya.
Ia mencontohkan, ada anak tetangganya yang ketakutan sampai menangis.
• Percakapan Pilot Sebelum Pesawat Lion Air PK-LQP Jatuh, Permintaan Terkakhir Kembali ke Bandara
"Seorang tetangga yang datang menjenguk bersama anaknya dan akhirnya tak bisa tinggal lama-lama. Anaknya terus-terusan takut dan menangis," ujarnya
Melihat hal itu, Kapten Sigit Hani Hadiyanto sedih karena kondisinya saat ini tak bisa membantu menenangkan anak itu.
Padahal, ia merasa cukup mudah bersosialisasi dan kerap menjaga perasaan orang.
Saat menceritakan hal itu, Kapten Sigit Hani Hadiyanto tampak meneteskan air mata.
Kemudian, ia pun menceritakan respons anak-anaknya.
Setelah memutuskan menikah pada 2005, lalu memiliki tiga anak, Kapten Sigit Hani Hadiyanto pun sempat khawatir.
Kemudian, kekhawatirannya tak terjadi karenaketiga anaknya dari awal sudah terbiasa melihat kondisi sang ayah.
Namun, reaksi dari teman-teman sang anak, sempat membuat putri sulungnya bersedih.
• Cerita Pilot Berhasil Mendaratkan Pesawat di Sungai Bengawan Solo, Semua Penumpang Selamat
"Mereka menemui beberapa reaksi dari rekan-rekannya pada saat bersekolah, tapi saya sampaikan 'inilah kondisi ayahmu, ini bukan sesuatu yang dianggap malu mengingat ayahmu menerima kondisi ini pada saat bertugas, ceritakan saja ke teman-teman'," kata Kapten Sigit Hani Hadiyanto.
Akhirnya, Kapten Sigit Hani Hadiyanto pun lebih sering untuk mengantarkan anaknya itu ke sekolah.
"saya semakin kuat niatnya untuk menemani dia ke sekolah dan itu membuat dia yakin bahwa ayahnya tidak ragu untuk bertemu teman-temannya," kata Kapten Sigit Hani Hadiyanto.
Walaupun menjalani kehidupan dalam rupa yang berbeda, tapi karir Kapten Sigit Hani Hadiyanto tetap menanjak.
Kini, tetap menjadi instruktur terbang yang mengajar di kelas.
Ia menjar di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia dan sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia.
Berikut ini videonya.