Cerita Silvianisa Nurhanifah, Bidan Muda Asal Bandung yang Menjadi Relawan Palu-Donggala
Di usianya yang masih terbilang muda, yaitu 21 tahun, dia sudah menjadi relawan di Palu dan Donggala.
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Yongky Yulius
"'Mah, Pah, di sana mereka membutuhkan saya, kalau bukan saya mau siapa lagi,'" ujar Silvianisa Nurhanifah, kembali menirukan obrolan Ibunya.
• Cerita Perjalanan Margenie Winarti, Dulunya Guru SD, Sekarang Sukses Jadi Miss Grand International
Kemudian orantua Silvi diam. Tak lama setelahnya, orangtua Silvi bertannya mulai dari berangkat darimana, dengan siapa, hingga siapa yang akan menjaga nanti di sana.
Silvi mencoba menenangkan walaupun saat itu di televisi sedang banyak berita penjarahan, sedang ramainya pemberitaan bahwa Palu dan Donggala sangat menyeramkan.
"Orangtua saya seperti tidak percaya semalam terus mendoakan dan bertanya serius mau berangkat, saya menjawab: ya berangkat," ujar Silvianisa Nurhanifah.
Pada akhirnya orangtua Silvi mengizinkan.
Saat mengizinkan, ada informasi dari pesan whatsapp, yang memberitahukan bahwa di Palu dan Donggala seperti kota mati.
"Tidak ada air, tidak ada listrik, pokonya di sana bersiap tidak mandi, bersiap untuk bisa hidup, karena di sana bukan untuk piknik meskipun jauh," ujar Silvianisa Nurhanifah.
Silvi tidak memberi tahukan itu ke orangtuanya lantaran hal tersebut akan menambah kekhawatiran orangtuanya.
Akhirnya ia berangkat pada 3 Oktober 2018.