Pengguna Air Rebusan Pembalut Mengaku Mabuk dan 'Nge-fly', Ternyata Ini Kandungannya

Pengguna air rebusan pembalut bekas mengaku meminum cairan tersebut agar dapat mabuk dan nge-fly atau teler.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
shutterstock via Tribunnews
Ilustrasi pembalut 

Selain itu, Suprinarto menyampaikan anak yang mengonsumsi air rebusan pembalut mengalami halusinasi juga.

Kasus penggunaan air rebusan pembalut yang ditemukan di Jawa Tengah sebenarnya bukan kasus pertama.

Sebelumnya, fenomena itu ditemukan di beberapa bagian daerah namun kembali ditemukan di Grobogan, Kudus, Pati, Rembang, dan Kota Semarang bagian Timur.

Melansir dari Tribunnews, pembalut wanita mengandung klorin dan bubuk dosium polyacrylate.

Hal tersebut berdasarkan riset yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YKLI) pada 2015.

Diungkapkan di situs resmi YLKI, riset tersebut dilakukan menggunakan sampel yang diperoleh dari ritel dengan menggunakan metode spektrofotometri.

"Dari hasil pengujian YLKI 9 merek pembalut dan 7 merek pentyliner semua mengandung klorin dengan rentang 5 s/d 55 ppm.

Kandungan klor yang paling tinggi (54.73 ppm) pada merek Charm dan pada pantyliner.

Tidak hanya uji lab, kami juga menganalisa label produk pembalut dan pantyliner. Data menunjukkan sebagian besar (52%) produk tidak mencantumkan komposisi pada kemasan produk dan sebagian besar (57%) produk tidak mencantumkan tanggal daluarsa dan dari hasil pengujian serta analisa label bahwa pembalut dan pantyliner yang berasal dari kertas memiliki kadar klorin lebih tinggi dibandingkan yang berasal dari kapas," bunyi hasil pengujian yang disiarkan melalui siaran pers pada 2015.

Bubuk sodium polyacrylate pada pembalut berfungsi sebagai bahan penyerap cairan.

Nonton Pertandingan Persib Bandung Vs PSMS Medan via HP, Lengkap dengan Link Live Streaming

Seorang dokter adiksi, dr Hari Nugroho juga ikut berkomentar dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi.

Menurut dr hari Nugroho, kandungan zat kimia dalam pembalut wanita bukan merupakan zat adiktif.

Namun, zat kimia seperti klorin dapat menimbulkan beberapa efek pada otak manusia.

Klorin bisa mengakibatkan efek pada sistem neuro psikologis manusia.

"Memang (kandungan dalam) pembalut dan pampers itu tidak lepas dari adanya zat-zat kimia yakni jejak klorin. Lalu ketika dikonsumsi akan ada efek-efek sistem neuro psikologi kita sebagai manusia," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved