HDBR Meminta Gojek Tangkal 'Fake GPS' Bukan Menonaktifkan Pengguna
Aksi damai yang dilakukan ratusan driver online yang tergabung HDBR pada Jumat (2/11/2018), adalah meminta manajemen GoJek menangkal aplikasi Fake GPS
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Aksi damai yang dilakukan ratusan driver online yang tergabung dalam Himpunan Driver Bandung Raya (HDBR) pada Jumat (2/11/2018), adalah meminta manajemen GoJek untuk menangkal atau meng-counter aplikasi Fake GPS.
Aplikasi ini dianggap merugikan bagi para sesama pengemudi.
Aksi tersebut dilakukan pada Jumat (2/11/2018) di depan kantor GoJek, Jalan Kiaracondong, No 372A, Kota Bandung, Jumat (2/11/2018).
Hal tersbeut dikatakan Ketua Himpunan Driver Bandung Raya (HDBR), Iyan Restu Langit, dalam kunjungannya ke Tribun Jabar, Senin (2/11/2018).
"Aksi damai driver online yang tergabung dalam HDBR itu, adalah meminta kepada manajemen untuk meng-counter aplikasi fake GPS. Buka untuk menonaktifkan penggunanya atau mitranya. Dan ini sudah ditanggapi oleh pihak GoJek yang akan melakukan upaya meng-counter," ujar Iyan Restu Langit.
• Jangan Salah, Flu dan Pilek Ternyata Berbeda, Kenali Gejalanya
Penjelasan Iyan ini sekaligus mengoreksi pemberitaan Tribunjabar.id sebelumnya yang berjudul "Ratusan Driver Ojek Online Desak Manajemen GoJek Bandung Nonaktifkan Pengguna Fake GPS."
Permintaan penangkalan Fake GPS ini seumpama permintaan pelarangan minuman kerasa atau rokok.
"Bukan penggunanya (rokok dan miras) yang dilarang, tapi pabriknya yang ditutup. Jadi maksudnya begitu, bukan menonaktifkan penggunanya (fake aplikasi), tapi meminta manajemen meng-counter," ujarnya.
• Kasus Haringga Sirla- Terdakwa Usap Air Mata Setelah Sidang, Pengacara Minta Seorang Dibebaskan
"Akibat dampak tersebarluasnya informasi di media online maupun cetak dari Tribun Jabar sebelumnya, sangat berdampak besar dan dirasakan oleh pihak kami (HDBR) yang sangat merusak citra nama baik Himpunan Driver Bandung Raya (HDBR)."
"Maka dari itu kami (HDBR) datang ke Tribun Jabar untuk mengklarifikasi berita yang telah menyebar luas sesuai prosedur yang berlaku, karena kami (HDBR) selalu mengedepankan silaturahmi," ujarnya.