Ratusan Hammocker Jabar Peringati Sumpah Pemuda lewat Ngagantung Sa Jabar di Batu Kuda Manglayang

Yang menarik para peserta ini mendapat edukasi dalam sharing session dari perhutani terkait sadar kawasan tentang zona-zona wilayah hutan.

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Mumu Mujahidih
Ratusan hammocker dari berbagai daerah di Jawa Barat dan sekitarnya mengikuti kegiatan camping ala hammocker di hutan pinus Batu Kuda. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berbagai macam cara dilakukan kaum muda dalam merayakan hari sumpah pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober.

Mulai dari berbagai macam perlombaan hingga berbagai macam penampilan seperti membaca sajak, pentas tari, teater, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan menarik lainnya.

Seperti yang dilakukan para Hammocker Jawa Barat (HMJ Jabar), yang memperingati hari sumpah pemuda dengan menggelar acara #Nggasabar atau Ngagantung Sa Jabar 2018 di Batu Kuda, Gunung Manglayang, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu (28/10/2018).


Ratusan hammocker dari berbagai daerah di Jawa Barat dan sekitarnya mengikuti kegiatan camping ala hammocker di hutan pinus Batu Kuda.

Ratusan tenda didirikan dan ratusan hammock pun disetup di antara batang pohon pinus.

Para hammocker ini terdiri dari para komunitas pecinta alam, traveller, backpacker, hicker, blogger dan lain-lain.

Selain itu terdapat komunitas-komunitas pecinta alam lainnya yang datang sebagai tamu undangan.

Ketua Hammocker Jabar Muhammad Anggit menuturkan kegiatan Ngagantung Sa Jabar ini merupakan kegiatan kedua, setelah sebelumnya di tahun lalu juga digelar acara serupa.

Setiap tahunnya Hammocker Jabar bekerjasama dengan PT Perhutani dan Eiger atau PT Eigerindo Multi Produk Industri.

"Ini kegiatan rutin tahunan kami, tahun lalu kami gelar di Puncak Bintang Lembang. Tahun ini di Batu Kuda Manglayang dengan tema, karena kebetulan bertepatan dengan hari sumpah pemuda jadi temanya sumpah pemuda. Kami mengangkat nilai-nilai nasionalisme," tuturnya saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/10/2018).

Color Run di Solokan Jeruk Pecahkan Rekor, Sebagai Peserta Terbanyak Bacakan Teks Sumpah Pemuda

Berbagai macam kegiatan menarik baik terkait sumpah pemuda maupun adventur pun dilalukan.

Seperti upacara bendera, pembacaan teks sumpah pemuda, teatrikal Historie van Bandoeng, hunting photo, sharing session, razia sampah plastik dan berbagai games outdor.

"Jumlah peserta tahun ini ada 150 peserta, kemudian tamu undangan dan panitia, perhutani jadi ada 200 peserta yang ikutan. Peserta ini datang dari Karawang, Bekasi, Bandung, DKI Jakarta, Batang Jawa Tengah, Sukabumi, Pangandaran, Tasik dan banyak lagi," tuturnya.

Yang menarik para peserta ini mendapat edukasi dalam sharing session dari perhutani terkait sadar kawasan tentang zona-zona wilayah hutan.

Wilayah-wilayah hutan mana saja yang boleh dikunjungi dan mana yang tidak boleh dirambah.

Diakuinya selama ini masih banyak orang yang belum tahu zonasi tersebut, termasuk para hammocker sehingga main asal merambah hutan dan ujung-ujungnya menimbulkan kerusakan hutan.

Dikatakannya wilayah hutan itu terbagi menjadi berbagai macam zona, mulai dari taman hutan raya, taman nasional, dan yang tertinggi hutan cagar alam.

Intip Serunya Tradisi Ruwatan dan Perang Tomat yang Masih Warga Cikareumbi Jaga Ini

Nah cagar alam ini hanya boleh dimasuki untuk kepentingan penelitian dan pendidikan saja.

Jadi jika ada orang-orang yang masuk dengan tidak ada dua kepentingan tersebut itu artinya sudah melanggar hukum.

"Untuk menghindari kerusakan dan menyadarkan teman-teman kita semua bahwa tidak semua tempat indah itu boleh dijadikan tempat main. Kita (hammocker) harus sadar lingkungan dan ikut menjaga kelestarian hutan," pungkasnya.

Sementara Kepala Administratur Perhutani KPH Bandung Utara Komarudin menuturkan dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda ini dirinya berharap para peserta yang didominasi oleh para kaum muda ini dapat berkomitmen untuk bersama-sama menjaga dan menyelamatkan lingkungan terutama hutan.

"Saya berharap dalam sumpah pemuda ini ada satu sumpah lagi dimana para pemuda-pemudi ini bersumpah untuk ikut menyelamatkan lingkungan terutama kawasan hutan," katanya ditemui di lokasi kemarin malam.

Kawasan hutan memiliki peran yang sangat strategis untuk keberlangsungan hidup masyarakat yang berada di bawahnya.

Hutan berfungsi sebagai life support system penyangga kehidupan manusia.

"Hutan ini bisa memberikan oksigen dan udara yang bersih, satu pohon bisa dihirup oleh dua orang perhari. Dan bisa menyimpan cadangan air di musim hujan dan di musim kemarau bisa melepaskan air yang dapat digunakan oleh masyarakat," tuturnya.

Diakuinya dari pembukaan kawasan hutan sebagai tempat wisata dan camping ground ini memberi sedikit dampak. Masih ada dari perambah hutan yang kadang-kadang tidak bertanggung jawab dengan lalai membuang sampah sembarangan.

Jumlah Bidan di Sumedang Mengalami Peningkatan, Kapasitas Poned Akan Ditingkatkan

Atau menebang pohon untuk kebutuhan kayu bakar, dan lupa memadamkan api yang bisa membahayakan kawasan hutan.

"Saya berharap kedepan mereka bisa turut membantu perhutani bertangung jawab melestarikan kawasan hutan. Karena kalau perhutani sendiri tidak bisa menjaga hutan sendirian perlu keterlibatan berbagai unsur masyarakat terutama pemuda pemudi generasi penerus bangsa ini," pungkasnya.

Diskon 50 Persen untuk Semua Produk, Rabbani Men Diserbu Pengunjung

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved