Willy Apriyanto, Wisudawan Terbaik ITB Tahun Ini, IPK-nya Nyaris Sempurna

Willy Apriyanto lulusan Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ini menjadi wisudawan terbaik ITB

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ichsan
tribunjabar/hilda rubiah
Willy Apriyanto (22) lulusan Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), wisudawan ITB peraih IPK 3,97, nyaris sempurna. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pada wisuda pertama tahun akademik 2018/2019 ini, Institut Teknologi Bandung (ITB) patut berbangga.

Willy Apriyanto lulusan Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ini menjadi wisudawan terbaik ITB dengan meraih IPK 3,97 atau nyaris sempurna.

Willy (22) sapaannya, tidak pernah menyangka ia akan menjadi peraih IPK tertinggi.

Di Hadapan Ratusan Emak-emak, Prabowo Subianto Bilang kalau Semua Jus yang Kita Minum, Buahnya Impor

"Gak nyangka karena untuk IPK yang penting aku berusaha terbaik, biasanya suka ada yang IPK 4.0, aku gak ada pikiran itu sama sekali," ujar Willy (22) saat ditemui Tribun Jabar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Sabtu (20/10/2018).

Mahasiswa angkatan 2014 itu, hanya tahu kabar meraih IPK tertinggi setelah dihubungi Humas ITB dan pengumuman pada saat perhelatan wisuda diumumkan.


Kendatipun begitu, Willy bersyukur dapat meraih prestasi gemilang tersebut. Karena hal itu dia bisa ikut membanggakan orangtuanya.

Selama berkuliah di ITB, Willy tidak hanya aktif di bidang akademik tetapi turut aktif dalam organisasi intra kampus.

Di antaranya, dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Kelautan (KMKL). Mulai dari magang di divisi Pengembangan Karakter (2015), staf Bidang Akademik (2016), sampai menjadi Kepala Departemen Karya dan Keprofesian (2017).

Selain itu, Willy juga bergabung dalam Unit Paduan Suara Mahasiswa (PSM) dan Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB).

Pria alumni SMA Kristen Karunia Jakarta ini, ternyata sejak SD sampai SMA sering menyandang gelar Juara umum.


"Kuliah justru aku orangnya gak bisa diam suka cepet bosan, karena itu aku cukup aktif," ujarnya.

Willy mengaku merupakan tipe orang tidak bisa diam dan cepat bosan, oleh karena itu dia sangat suka berinteraksi dengan siapapun, dan melakukan kegiatan-kegiatan di luar perkuliahan.

Seperti aktif berorganisasi dan mengikuti ajang perlombaan karya tulis ilmiah.

Terbukti dari jejaknya itu dia telah membawa pulang dua predikat juara satu ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Center for Local Law Development Studies (CLDS) 2016 yang diadakan oleh Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) dan Dedikasi 2017 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanundin Makassar.

Selain itu pada 2016, Willy dan tim juga berhasil meraih juara dua Lomba Desain Struktur Laut Pemecah Gelombang pada acara Dedikasi 2016.


Adapun pria kelahiran Jakarta, 22 Mei 1996 ini di bawah bimbingan Dr Eng Nita Yuanita, Willy berhasil menyelesaikan tugas akhirnya mengenai desain ladang pembangkit listrik tenaga gelombang dengan memetakan potensi laut di Indonesia selama enam bulan dengan judul “Studi dan Perencanaan Pembangkit Listrik Energi Gelombang Laut di Indonesia”.

Willy sangat bersyukur dapat menyelesaikan perkuliahannya tepat waktu. Menurutnya, sebuah kebanggan dapat kesempatan berkuliah di ITB.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved