Kisah Terungkapnya Pembunuhan Paling Keji di Indonesia, 42 Orang Dibunuh dari Target 72 Nyawa
Dalam melancarkan aksinya, Ahmad Suradji menggunakan 'topeng' sebagai seorang dukun.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Ravianto
Setelah didesak polisi, Suradji pun perlahan-lahan membuat pengakuan.
Awalnya, ia mengaku membunuh Sri Dewi, lalu mengaku lagi telah membunuh 16 wanita.
Namun, setelah didesak polisi terus-menerus, akhirnya Suradji mengaku telah membunuh 42 wanita.
Perbuatan kejinya mengantarkan ia pada hukuman mati.
Suradji dieksekusi mati, pada 10 Juli 2008.
Sementara itu, satu dari tiga istrinya, Tumini divonis hukuman penjara seumur hidup.
Tumini terbukti telah membantu Suradji dalam melakukan aksi pembunuhan.
Lalu apa yang membuat Suradji tega dan bengis menjadi pembunuh berantai?
Masih melansir dari Grid.ID, pada 1986, Suradji tiba-tiba memimpikan mendiang ayahnya.
Bunga tidur itu menitipkan pesan sang ayah yang ingin mewariskan kesaktiannya sebagai dukun semasa hidup.
Namun, ilmu sakti itu akan dikuasai memenuhi syarat, yakni tumbal 72 wanita.
Suradji pun harus meminum air liur tumbal itu.
Hal inilah yang menyebabkan Suradji menjelma menjadi dukun yang keji menghabisi nyawa puluhan wanita.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/dukun-suradji_20180601_170119.jpg)