Ratusan Buruh Tutup Jalan Sekitar Pemkot Cimahi, Minta Tolong Wali Kota Cimahi
Ratusan buruh PT Matahari Sentosa Jaya yang tergabung dalam Pengurus Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) memblokade Jalan Demang
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Ratusan buruh PT Matahari Sentosa Jaya yang tergabung dalam Pengurus Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) memblokade Jalan Demang Hardjakusumah, tepatnya di depan Kantor Wali Kota Cimahi, Senin (15/10/2018).
Jalan utama di kawasan Kompleks Perkantoran Pemerintah Kota Cimahi itu mulai diblokir sekira pukul 09.00 WIB hingga 10.30 WIB.
Pada pukul 12.00 WIB, terlihat aksi unjuk rasa masih berlangsung.
Karena hal tersebut, terjadi kemacetan yang cukup parah dan tak sedikit pengendara yang memutar balik kendaraannya, akibat adanya unjuk rasa tersebut.
Pemblokiran jalan itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Pemkot Cimahi yang tidak tegas menanggapi permasalahan buruh bersama PT Matahari Sentosa Jaya.
Menurut seorang buruh, Iis (32), aksi unjuk rasa tersebut ditujukan langsung kepada Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna.
"Jadi intinya wali kota harus membantu, minimal menjembatani agar permasalahan di PT Matahari Sentosa Jaya bisa selesai," katanya saat ditemui disela aksi, Senin (15/10/2018).
• Dedi Mulyadi Siap Pasang Badan Selesaikan Kasus Buruh di Purwakarta, Ajak Buruh ke Kedubes Korsel
• Yuk Mampir ke Gramedia Jalan Supratman, Ada Promo Menarik Loh
Sebelumnya, aksi unjuk rasa ini pernah dilakukan di pabrik PT Jaya Sentosa di Jalan Djoyodikromo pekan lalu, karena sekira 3.000 buruh PT Matahari Sentosa Jaya dipaksa beroperasi meski gajinya belum dibayar selama dua bulan oleh pihak perusahaan.
Saat ini perusahaan tersebut hanya sanggup mencicil upah sebagian buruh sebesar Rp 700 ribu per bulan untuk satu orang karena kondisi perusahaan yang beroperasi sejak tahun 1990 itu diduga dalam kondisi krisis finansial.
"Gaji kami baru dibayar 50 persen juga enggak, tapi mereka masih mempekerjakan karyawannya. Makanya kami ingin mengadu ke wali kota bagaimana kedepannya," katanya.
• Rupiah Terkapar ke Level Rp 15.248 Per Dollar AS, Ada Imbas Hilangnya Jurnalis Jamal Kashoggi
• Bos PT SBL Hanya Dituntut 1 Tahun, Bos First Travel Dituntut 20 Tahun Penjara, Begini Kata Jaksa SBL