Mantan Menteri Keuangan Ungkap Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali Sebenarnya Diajukan SBY

Chatib Basri juga mengungkapkan kalau proses untuk menjadi tuan rumah tidaklah mudah, karena harus bersaing dengan negara lain.

Editor: Ravianto
TRIBUN BALI/ZAENAL NUR ARIFIN
Suasana kawasan Nusa Dua yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan Annual Meeting IMF-WBG 2018. Insert: Surat Edaran Libur Sekolah. 

Proses menjadi tuan rumah tdk mudah, diseleksi dan dilihat kemampuannya," jelasnya.

Jika ingin penambahan utang, kata dia, Indonesia tidak perlu jadi tuan rumah, maka dari itu, salah besar jika pertemuan ini bertujuan untuk menambah utang.

"Ada pertanyaan apakah dg pertemuan tahunan tujuannya untuk meminta tambahan utang? Jawabannya Sama sekali tidak.

Utk meminta tambahan utang, tdk perlu jadi tuan ruman.

Argentina meminta utang IMF tahun ini krn krisis. Mereka bukan tuan rumah," katanya.

Sebaliknya, kata Chatib lagi, dengan adanya pertmuan ini, Indonesia bisa memanfaatkannya untuk komunikasi dan memasukkan ide-idenya.

"Di dalam pertemuan ini dibahas situasi ekonomi dunia, diskusi mengenai kebijakan negara2. Perkembangan teknologi dsb. Indonesia bisa memanfaatkan itu utk komunikasi dan memasukkan ide nya," tulisnya.

"Indonesia justru harus memanfaatkan pertemuan tahunan ini utk memasukkan agendanya. Dg begitu Indonesia akan berperan di level global," tambahnya.

Namun untuk biaya dan anggaran yang dikeluarkan untuk pertemuan ini, bukan diajukan di era SBY, melainkan di era Jokowi.

"Ada satu lg pertanyaan ke saya, apakah biayanya diajukan th 2014? Tentu tidak.

Indonesia diputuskan menjadi tuan rumah Okt 2015. Setelah itulah baru anggaran disusun. Dan itu terserah Indonesia mau membuatnya besar atau kecil. Sama spt Asian Games juga," tegasnya.

Kemudian saat ditanya apakah Indonesia bisa menolak atau membatalkan pengajuan tersebut, saat SBY sudah tidak lagi menjabat, ia menjawab bisa.

Tapi dengan catatan, pembatalan itu dilakukan sebelum Oktober 2015.

"Tentu bisa. Kan Indonesia baru ditunjuk jadi tuan rumah Oct 2015. Bisa saja kalau mau, Indonesia mundur sebelum Oct 2015. Koreksi kalau sy salah," ujarnya.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengkritik penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia (IMF-World Bank Annual Meeting 2018) di Bali pada 8-14 Oktober 2018 mendatang yang dinilai terlalu mewah.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved