Syamsi Dhuha Foundation Ajak Difabel Netra Hidup Sehat dengan Ikut Blind Run & Walk
Blind Run & Walk bertemakan Go Healthy, be Happy akan diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri atas para DN dan care giver
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menyambut Hari Penglihatan Sedunia/World Sight Day (WSD) 2018, Syamsi Dhuha Foundation (SDF), LSM nirlaba peduli low vision, mengajak para Difabel Netra (DN) untuk hidup sehat dengan bergabung di ‘Blind Run & Walk’, Sabtu 6 Oktober 2018, mulai pukul 06.00 di Saraga ITB. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan SDF memaknai WSD 2018 YANG tahun ini bertemakan "Eye Care Everywhere" dan akan jatuh pada Kamis 11 Oktober.
Sebelumnya SDF telah pula melakukan beberapa program edukasi dan sosialisasi, seperti Computer Training for the Blind dan Low vision Goes to School. Juga program pendampingan bersama dokter untuk bangun kesadaran para difabel netra agar hidup lebih sehat. Kegiatan tersebut diwarnai pula dengan Nobar (nonton bareng) film motivasi pada 14 Oktober mendatang lengkap dengan para pembisik.
Blind Run & Walk bertemakan Go Healthy, be Happy akan diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri atas para DN dan care giver (pendamping tuk berlari/berjalan) yang berasal dari berbagai komunitas dengan beragam usia.
“SDF menginisiasi kegiatan ini untuk memotivasi sahabat DN agar tidak ‘Mager’ (males gerak) dan ‘Tager’ (takut gerak) dengan bantuan para care giver yang berasal dari RSM Cicendo, Alumni SMAN 5 Bandung, Alumni ITB, para mahasiswa, dll. Kegiatan ini menandai peluncuran program ‘Sehat Bugar Ceria’ yang terdiri dari latihan rutin lari/jalan, senam dan renang bagi sahabat DN," ujar Dian Syarief, Ketua SDF, dalam rilis yang diterima Tribun Jabar.id, Jumat (5/10/2018).
Pada program pelatihan komputer bicara (Jaws) September lalu, diikuti oleh 11 peserta terdiri atas pelajar, mahasiswa dan umum. Para peserta dibimbing oleh 2 instruktur yang juga difabel netra. Materi yang diajarkan meliputi Microsoft Office dan internet untuk menunjang pendidikan dan dunia kerja yang digeluti para DN tersebut, sehingga para DN pun tak buta teknologi, dapat mengembangkan potensi dirinya dan lebih produktif.
Adapun ‘Low vision Goes to School’ yang merupakan program sosialisasi dan edukasi kesehatan mata, kali ini digelar di SMAN 5 Bandung diikuti puluhan siswa, para guru dan para dokter mata dari RSM Cicendo. Acara diawali dengan pemaparan ‘Bagaimana hidup dengan keterbatasan penglihatan & Bagaimana lingkungan dapat mendukung orang yg hidup dengan keterbatasan penglihatan tersebut’ oleh Dian Syarief.
Dilanjutkan dengan ‘Cara Bijak Gunakan Gadget’ oleh dr. Tomi serta empathy games yang melibatkan langsung para siswa dengan ditutup matanya. “Games ini membuat saya sadar betapa berharganya penglihatan yang kita miliki. Bagi penyandang DN untuk berjalan saja perlu usaha yang luar biasa," ungkap seorang siswa kelas X penuh haru. Sebagai penutup acara, dibuka kesempatan pula konsultasi mata gratis bagi para siswa dan guru. (*)