Setelah Gunung Soputan, Giliran Gunung Gamalama yang Meletus Siang Tadi, Ini Profil Singkatnya
Gunung jenis ini merupakan tipe yang paling dominan di Indonesia lantaran letaknya yang berada di dalam Cincin Api Pasifik.
Kawasan ini bertemperatur dingin dan biasanya memiliki curah hujan yang lebih banyak daripada dataran rendah.
• Presiden Sukarno dan Presiden Soeharto Ternyata Juga Pernah Termakan Hoaks, Ini Ceritanya
• Petisi Persib Bandung Pindah Liga Thailand Sudah Didukung 8 Ribu Orang Hingga Petang Ini
Selain Hutan Montane, Gunung Gamalama juga ditumbuhi Hutan Ericaceous pada ketinggian di atas 1.500 m.
Kawasan hutan ini terdiri dari tumbuhan berukuran kecil, bengkok dan rendah seperti semak belukar, paku-pakuan, pakis, dan lumut.
3. Jumlah Erupsi

Gunung dengan ketinggian 1.715 mdpl ini telah meletus lebih dari 60 kali setelah letusan pertamanya yang tercatat pada tahun 1538.
Dilansir Tribunnews.com dari laman esdm.go.id, letusan terbesar terjadi di tahun 1775.
Pada 5 - 7 September 1775 silam terbentuk sebuah maar di sekitar Desa Soela Takomi.
Gogarten (1918) menyatakan, terbentuknya lobang yang kemudian dikenal dengan Tolire Jaha (Lobang Besar) tersebut didahului dengan gempa bumi tektonik berskala besar kemudian diikuti letusan freatik yang dahsyat pada 5 September.
Letusan tersebut bahkan melenyapkan Desa Soela Takomi beserta141 orang penduduknya.
Di tahun 2003, letusan Gamalama menyemburkan abu vulkanik dan menutupi langit Ternate.
Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun letusan ini membuat masyarakat harus mengungsi ke Pulau Tidore dan menyebabkan Bandara Sultan Babullah ditutup.
Letusan selanjutnya terjadi pada 5 Desember 2011 yang membuat ribuan warga mengungsi karena semburan abu dan partikel debu setinggi 2.000 meter.
Gunung ini kembali meletus pada 16 September 2012 dan membuat statusnya naik dari waspada level 2 menjadi siaga level 3.
Lalu yang terbaru adalah letusan yang terjadi pada Kamis (4/10/2018).
4. Sejarah