3 Hoaks yang Dibuat oleh Ratna Sarumpaet, dari Pecahan Uang Rp 200 Ribu, hingga Berbohong Dipukuli
"Kali ini saya pencipta hoaks terbaik ternyata, menghebohkan semuanya," ujar Ratna dalam jumpa pers yang disiarkan langsung TVOne.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Setelah PTDI membantah kabar tersebut, Ratna Sarumpaet meminta maaf.

"Baik. Kpd semua pihak yang mrs terganggu/dirugikan - sy MINTA MAAF krn tlh dgn teledor d tanpa sengaja menebar brita hoax ttg PT Dirgantara Indonesua. Skrg sy juga meminta sdr @ajiesandro11 mengingatkan pak @jokowi ttg semua janji kampanyenya y msh nihil d menyusahkan Rakyat," tulisnya.
2. Pecahan Uang Rp 200 Ribu
Ratna Sarumpaet pernah menyebarkan hoaks terkait penyebaran pecahan uang Rp 200 ribu.
Dalam cuitannya terdapat foto sejumlah uang pecahan Rp 200 ribu.
"Masih mau 2 Periode? Pakai akal pikiranmu - Gugah hari Nuranimu. CC: @jokowi," tulisnya.

Uang pecahan Rp 200 ribu itu ternyata hoaks.
Hal tersebut sudah dikonfirmasi oleh pihak Bank Indonesia (BI) melalui akun Twitter resminya.
"#SobatRupiah untuk informasi tersebut tidaklah benar, Bank Indonesia tidak menerbitkan uang pecahan Rp 200.000,-. Untuk setiap uang pecahan baru yang diterbitkan, Bank Indonesia akan mengeluarkan penyataan resmi melalui media massa dan website http://bi.go.id," ujar Bank Indonesia pada 17 April 2018.
#SobatRupiah untuk informasi tersebut tidaklah benar, Bank Indonesia tidak menerbitkan uang pecahan Rp 200.000,-. Untuk setiap uang pecahan baru yang diterbitkan, Bank Indonesia akan mengeluarkan penyataan resmi melalui media massa dan website https://t.co/uKn9jtnmXV.
— Bank Indonesia (@bank_indonesia) April 17, 2018
Bank Indonesia akan mengeluarkan pernyataan resmi di media massa dan website resmi BI bila akan mengeluarkan uang pecahan baru.
3. Mengaku Dipukuli
Ratna Sarumpaet mengaku kepada Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang bahwa ia dipukuli oleh sejumlah orang di sekitar Bandara Husein Sastranegara pada 21 September 2018.
Kisah pemukulan yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet itu diceritakan kembali oleh Nanik dan sejumlah politisi lainnya.
Melansir dari Kompas.com, menurut Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, membenarkan adanya penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.