Gempa Donggala

Peneliti Asing Bingung Gempa Donggala Sebabkan Tsunami, Ini Tiga Kemungkinannya Menurut Ilmuwan

Menurut mereka kecil sekali kemungkinan skala tersebut bisa menciptakan kerusakan begitu parah.

Editor: Ravianto
capture video
Tangkapan kamera situasi di Teluk Palu, beberapa saat setelah gempa 7,4 Skala Richter mengguncang, Jumat (28/9/2018). 

TRIBUNJABAR.ID, PALU - Penyebab gempa bumi yang terjadi di Palu pada Jumat (28/9/2018) dipastikan adanya aktivitas sesar geser Palu Koro.

Hal tersebut diumumkan oleh pihak BNPB pada Sabtu (29/9/2018) lalu.

Tsunami tersebut yang lantas memberi banyak pertanyaan dan rasa penasaran beberapa pihak.

Terutama para peneliti dari berbagai kalangan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah ini memang menjadi perhatian dunia.

Suasana di kawasan Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, setelah terjangan gempa dan tsunami, Sabtu (29/9/2018).
Suasana di kawasan Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, setelah terjangan gempa dan tsunami, Sabtu (29/9/2018). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Beberapa media internasional turut memberitakannya sebagai headline atau 'berita utama' mereka.

Seperti The Guardian memberi judul 'Indonesia Tsunami: Dozens Killed in Sulawesi after Powerful Earthquake' (Tsunami di Indonesia: Puluhan Orang Meninggal Dunia di Sulawesi setelah Gempa Bumi Dahsyat).

Dalam laporannya, The Guardian mengutip beberapa pernyataan dari Sutopo Purwo Nugroho.

Tidak hanya media itu, media internasional lainnya juga memberitakan hal yang sama namun dengan judul yang berbeda.

Seperti yang ditulis oleh BBC memberi judul laporannya 'Indonesia Earthquake: Dozens Dead in Palu' (Gempa di Indonesia: Puluhan Orang Meninggal di Palu).

Portal berita Singapura Chanel News Asia juga turut memberitakan gempa dan tsunami Sulawesi Tengah ini dengan memberi judul Scores Killed in Indonesia Quake-Tsunami' (Puluhan Orang Meninggal di Gempa Bumi dan Tsunami di Indonesia).

Beberapa media Amerika juga menuliskan pemberitaan tentang gempa dan tsunami yang tengah terjadi.

Besok, Bakal Ada Uji Coba Rekayasa Pengalihan Arus Lalu Lintas di Kota Bandung, Nih Rutenya

Video Udara Situasi Kota Palu Pasca-Gempa dan Tsunami

Kebohongan Pengeroyok Haringga, dari Jari Berdarah Karena Mengiris Singkong sampai Kena Pagar

Melansir New York Times via Nakita.id, seorang peneliti Amerika sempat bingung dan kaget karena keberadaan tsunami yang menghempas Kota Palu.

Jason Patton, ahli Geofisika dari Humboldt State University California masih belum mengerti guncangan 7,4 SR yang berasal dari sesar Palu Koro bisa membuat ombak sebesar itu.

Ilustrasi Tsunami
Ilustrasi Tsunami (Elite Readers)

Menurut mereka kecil sekali kemungkinan skala tersebut bisa menciptakan kerusakan begitu parah.

"Kami (peneliti) mengira ini (gempa) bisa menyebabkan tsunami namun tidak sebesar itu," kata Jason Patton dikutip dari New York Times hari Minggu waktu setempat.

Patton menambahkan,"Ketika peristiwa ini terjadi kami (peneliti) lebih akan menemukan sesuatu hal-hal yang belum kami (peneliti) amati sebelumnya."

Melansir Kompas.com, ketua umum IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) menjelaskan adanya tiga kemungkinan yang terjadi dari gempa dan tsunami yang menyerang Sulawesi Tengah ini.

"Yang pertama dia tetap bergeser, tapi di tempat lain dia memicu adanya longsor bawah laut. Begitu longsor, ada massa tanah atau batuan yang menimpa air laut yang membuat tsunami," ujar Sukmandaru Prihatmoko.

Sumber: TribunJatim.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved