Suporter Tewas di GBLA

Edy Rahmayadi Cerita Soal Mengakhiri Wawancara Live, 'Apa Urusan Anda Menanyakan Itu' Jadi Viral

"Bukan hanya saya minta dihormati, tidak juga. Ini kepala ini kan sedang penuh, lagi enggak baik," ujarnya.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ravianto
Kompas TV
Aiman Witjaksono dan Edy Rahmayadi 

Aiman : Anda menjamin pak Ketua PSSI pak Edy Rahmayadi, bahwa ini adalah kejadian terakhir. Apa kemudian yang bisa anda katakan dari sini, apa yang bisa anda katakan sehingga anda yakin untuk mengatakan bahwa ini adalah peristiwa yang paling akhir. apa yang akan dilakukan PSSI?

Edy Rahmayadi : Bukan peristiwa yang paling akhir, semua kita harapkan yang terakhir.

Juga termasuk wartawan kompas, jangan memprovokasi situasi

Aiman (memotong) : Tidak memprovokasi pak ketua, ini merupakan keprihatinan kami atas apa yang terjadi dan selalu terjadi. Ada 56 dari catatan kami sampai 2018, dan kami mleihat untuk dimedia sosial yang tersebar dan itu luar biasa)

Edy Rahmayadi memilih diam saat dipotong..

Edy Rahmayadi : Kalau itu kata-kata kami, Alfian (yang dimaksud adalah Aiman, Red), kalau itu kata-kata kami berarti saya tidak. Itu bukan kami, yang prihatin adalah kita. Tolong catat itu Kompas.

Aiman : Bukan, maksudnya kami mencatat bahwa ada kejadian seperti ini, dan ini merupakan kejadian yang berulang.

Dan terakhir, kami, saya, melihat sendiri bagaimana video ini tersebar di media sosial.

Ini menjadi keprihatinan, dan saya ingin bertanya kepada Pak Ketua PSSI, apa kira-kira langkah ke depan sehingga bapak menyatakan harapannya adalah ini peristiwa yang terakhir.

Tentu kami juga merasakan ini hal yang harus diakhiri.

(diam lama)

Edy Rahmayadi : Ah ya terima kasih. Kita akan lakukan itu, kita akan ambil tindakan-tindakan yang tegas.

Saya mohon dengan segala hormat, aparat sudah melakukan yang terbaik, nah ini kita evaluasi kembali.

50 ribu yang ada disitu. ini esprit de corps yang terlalu berlebihan sehingga menjadi negatif.

Aiman : Riilnya bisa disampaikan kalau anda tadi mengatakan tidak menutup kemungkinan nanti ada sanksi. Sanksi seperti apa? dan ketika ke depan terjadi lagi, apa yang akan dilakukan?

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved