Benny Moerdani Dipecat dari Kopassus, Mati-matian Bela Anak Buahnya yang Berkaki Satu
Akibat sikapnya, Benny Moerdani dikeluarkan dari RPKAD, begitu pula dengan Agus Hernoto.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Pada 4 Januari 1965, Benny menerima suratdari Panglima TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal Ahmad Yani.
Benny diminta menghadap Ahmad Yani di Markas Angkatan Darat.
Pertemuan tersebut berlangsung tegang, Ahmad Yani gerah melihat ulah Benny yang menentang komandannya sendiri.
Akhirnya, Benny Moerdani dipindahkan ke Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Soeharto.
Meski kecewa Benny Moerdani tetap menerima keputusan tersebut.
• Singkirkan Chen Long, Anthony Sinisuka Ginting Melaju ke Semifinal China Open 2018
• Sule Tetap Nafkahi Lina dan Mertua Meski Istri Pergi dari Rumah, bahkan Biayai Umrah Saudara Lina
Benny Moerdani mencopot semua atribut kesatuan komando dan mengembalikan baret merah ke kesatuan.
Setelah ditempatkan di Kostrad, Benny menjadi perwira tanpa jabatan fungsional.
Kemudian, ia bertemu dengan Ali Moertopo, yang pernah satu pasukan dengan di Komando Mandala Singa.
Saat itu, Ali Moertopo menjabat sebagai Wakil Asisten Intelijen Kostrad berpangkat letnan kolonel.
Bagaikan juru selamat, Ali mengajak Benny bergabung di timnya.
Benny menjabat Wakil Asisten Intelijen komando Tempur Satu di Medan.
Kepindahannya ke Kostrad menjadi awal karirnya di dunia intelijen.
Sementara itu, Agus Hernoto yang telah dipecat dari RPKAD bergabung dengan Resimen Tjakrabirawa atau Pasukan Pengawal Presiden RI Soekarno.
• Tiket Laga Persib Bandung VS Persija Ludes, Mario Gomez: Ini Pertandingan Besar
• Mario Gomez Sebut Duel Persib Bandung Vs Persija Jakarta Ibarat Derby di Spanyol
Kemudian, Agus ditarik oleh Benny untuk bergabung di unit intelijen Kostrad.
Sejak saat itu, Agus melanjutkan karir militernya di dunia intelijen bersama Benny dan Ali.