VIDEO : Aksi Jihad Guru Honorer di Garut, Dipicu Sakit Hati Disebut Guru Ilegal oleh Plt Kadisdik
Yani (32), guru honorer asal Kecamatan Talegong mengaku berangkat dari rumahnya sekitar pukul 02.00.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Ribuan guru honorer dari 42 kecamatan di Kabupaten Garut mulai berdatangan di sekitaran Pemkab Garut. Guru honorer akan menggelar aksi jihad guru.
Sejak pagi hari, guru honorer memadati kawasan Pemkab Garut. Mulai dari Jalan Otista, Jalan Terusan Pembangunan, Jalan Patriot, dan Jalan Pembangunan. Dari informasi Forum Aliansi Guru dan Karyawan, terdapat sekitar 12 ribu guru honorer yang akan berunjuk rasa.
• Menjadi Penampil Busana dan Beauty Influencer, Gadis Asal Bandung Ini Mampu Beli Mobil Sendiri
Aksi jihad guru tersebut dilakukan karena tersinggung pernyataan mantan Plt Kadisdik Garut yang mengatakan guru honorer ilegal. Para guru juga menuntut agar Bupati Garut mengeluatkan surat penugasan.
Rini Nurhayati (33), guru honorer SDN 1 Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi, mengatakan ada sekitar 800 guru honorer dari Banyuresmi yang ikut demontrasi. Ia dan rekan-rekannya tak menerima disebut guru honorer ilegal.
Menurunkan Kadar Asam Urat Lewat Makanan hingga Jenis Obat yang Bisa Mengatasinya https://t.co/E4IOvI1QKo via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 17, 2018
"Dari jam 07.00 sudah datang. Tadi kumpul di Pataruman," ujar Rini yang tengah berjalan bersama rombongan pendemo menuju Pemkab Garut, Selasa (18/9/2018).
Yani (32), guru honorer asal Kecamatan Talegong mengaku berangkat dari rumahnya sekitar pukul 02.00. Ia beserta ratusan rekannya berangkat menggunakan angkutan umum.
Video Gol Kemenangan Persib Bandung atas Borneo FC, Maung Bandung Kokoh di Puncak https://t.co/QlZEedkkK4 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 18, 2018
"Berangkat dini hari biar bisa ikut gabung jihad guru. Soalnya jarak dari Talegong ke Garut kan jauh," ucap Yani.
Yani mengaku mengikuti aksi karena terketuk hatinya setelah mendengar pernyataan mantan Plt Kadisdik. Sebagai guru honorer ia merasa dilecehkan karena disebut guru honorer ilegal.