Kepepet Harus Ganti Uang Orang Lain yang Hilang, Pemuda Ini Justru Temukan Ladang Bisnis Menggiurkan

Kemudian suatu hari kejadian uang tersebut hilang karena kelalaiannya kurang menjaganya dengan baik.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ichsan
tribunjabar/hilda
Rizqi Sulaiman 

Untuk menjual parfum, makanan dan kaligrafinya itu, dia dibantu oleh ketiga teman OSIS-nya yang setia dan ikut bertanggung jawab atas hilangnya uang tersebut.

Hingga akhirnya, tenggat waktu 3 bulan, uang yang hilang itu pun sudah terganti, bahkan selebihnya usaha kaligrafi tersebut tetap berjalan dan menjadi ladang bisnis pribadinya.

Bisnis kaligrafi berjalan sampai dirinya lulus SMA. Namun ketika dirinya masuk kuliah dan pesantren, bisnis itu pun sempat berhenti, karena dia merasa harus menyesuaikan dulu dengan lingkungan kampus dan lingkungan barunya di Kota Bandung.

Rizqi berkuliah pada jurusan Managemen Keuangan Syariah (MKS) Fakultas Syariah dan Hukum di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Dia mengaku mengambil jurusan tersebut karena berniat untuk menimba ilmu bisnis sekaligus membangunnya.

"Pas awal-awal memang berkuliah di jurusam MKS karena ingin membangun bisnis, menambah relasi, pengalaman dan wawasan dibidang bisnis," ujar Rizqi.


Awal semester, Rizqi mulai mencari celah untuk menjalankan kembali bisnis pembuatan kaligrafinya itu.

Dia mengatakan kebetulan di semester pertamanya itu dia mendapatkan matakuliah pengantar bisnis, di mana dirinya secara berkelompok dengan beberapa teman sekelasnya harus membuat bisnis kecil-kecilan.

"Jadi saya sempat mengusulkan untuk berbisnis kerajinan kaligrafi tersebut, tapi teman-teman meragukannya," ujarnya.

Tak berhenti di situ, Rizqi tidak ambil diam, libur semester dia memanfaatkan waktunya untuk belajar menambah wawasannya tentang bisnis.

Dia menemukan sebuah iklan yang menjual buku bisnis berjudul Dropship Mastery, penjulan buku tersebut pun sekaligus menawarkan untuk bergabung dalam komunitasnya beralamat web Dropshipaja.com.

Sebuah web domain untuk menjembatani antara penjual dan pembeli.

Dari sana dia mencoba untuk menjajakan bisnisnya berupa platform supplayer costume cash handphone, beberapa desain kaligrafi ikut dijajakannya pada gambar costume cash tersebut.

"Jadi kita hanya nampilin desain-desain kami dikirimkan ke web tersebut, selebihnya jika ada pemesanan melalui mereka," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved