Korban Sandera Pesawat Woyla Ditahan 65 Jam, Kopassus Bebaskan Hanya dalam Waktu 3 Menit

Ia membawa granat, bahkan granat tersebut sempat dilempar setelah pinnya ditarik.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Kompas.com
Kopassus operasi pembebasan pesawat Woyla 

Mereka mengancam akan meledakkan pesawat bila tuntutan tersebut tak dikabulkan.

Berhari-hari disandera membuat para penumpang merasa takut dan lelah.

Kala itu, korban sendera dicekoki ceramah yang isinya menjelekkan pemerintahan Soeharto.

Para korban sandera tak boleh berkomentar mengenai ceramah tersebut.

Tangan penumpang harus diangkat ke atas dan kedua telapak tangan harus di bagian atas sandaran kursi.

Penumpang baru boleh menurunkan tangannya setelah Woyla tiba di Bangkok, Thailand.

 Kisah Kolonel Moeng Parahadimulyo, Telan Telur Ular Sanca Mentah Dihadapan Prajurit Kopassus

 Sebelum Operasi Pembebasan Pesawat Woyla, Pasukan Kopassus Rupanya Sempat Dibohongi Komandan Sendiri

Pesawat tersebut mendarat di Bandara Don Mueng, Bangkok, Sabtu sekitar pukul 17.00.

Penderitaan yang dialami oleh penumpang pesawat belum berakhir.

Bahkan, penderitaan yang dialami mereka semkain menjadi-jadi.

Mereka hanya diberi selembar roti tawar dan air putih.

Para korban sandera itu terus diawasi secara ketat.

Saat menggunakan toilet, mereka tak boleh menutup pintu.

Perlakuan tersebut berlaku juga bagi sandera perempuan.

Bahan bakar pesawat yang kian menipis semakin menambah penderitaan sandera.

Pendingin udara tak aktif karena mesin pesawat dimatikan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved