Jalur Tol Cigatas Diubah, Tak Lewat Cileunyi dan Akan Diperpanjang sampai Cilacap

Penjabat Gubernur Jabar, Mochamad Iriawan, mengatakan koneksi dua tol ini akan mempersingkat jarak distribusi barang dari Priangan Timur

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
Infografis Cigatas Mendesak 

"Karena kalau itu dilakukan, maka di Cileunyi terjadi traffic jam. Pasalnya, jalur tersebut melewati Ujungberung, Rancekek, dan Sumedang," kata Iwa di Gedung Sate, Kamis (9/8).

Untuk menghindari traffic jam tersebut, kata Iwa, Pemprov Jabar mencoba berkoordinasi dengan 9 kepala daerah di wilayah bagian selatan.

Yakni, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Garut, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran.

"Ternyata semua sepakat jalur ini sangat penting untuk dibangun," katanya.

Untuk meningkatkan efek ekonomi lebih jauh, hasil Feasibility Study itu menetapkan jalur Cigatas diawali dari Gedebage yang sudah menjadi bagian dari conectivity BIUTR. Bahkan, pembangunannya sudah selesai 2,1 kilometer.

"Dan untuk meningkatkan ekonomi di Majalaya. Maka jalur Cigatas diubah jadi Gedebage, Majalaya, Garut, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar," kata Iwa yang menyatalan belum ada nama baru selain Cigatas.

Pemprov Jabar, katanya, bahkan telah menyosialisasikan proyek tersebut dengan Menteru Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Khususnya, dengan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

"Kami mendapat respon sangat baik. Dari pusat. Nilai proyeknya, sementara sekitar Rp 5 triliun sampai Rp 8 triliun. Tapi rencananya kemungkinan akan dilanjutkan sampai ke Cilacap. Kalau ke Cilacap bisa puluhan triliun," ujar Iwa.

Iwa mengatakan untuk membiayai proyek tersebut sebagian besar menggunakan dana investasi swasta. Saat ini, proyek tersebut sedang dalam proses pemrakarsa dan lelang investasi.

Iwa berharap, lelang investasi bisa dilakukan tahun ini. Sehingga, proses pembebasan lahan, proses DED (detail engineering design) dan detail lainnya bisa diselesaikan. Pihaknya menargetkan 2022 atau 2023 jalan tol ini sudah bisa beroperasi.

Terkait panjang jalan tol, menurut Iwa, ada 3 alternatif. Yakni, mulai dari 107 kilometer sampai dengan 126 kilometer sampai Banjar. Iwa optimistis jika jalan tol ini selesai dibangun akan menyelesaikan masalah kemacetan di Rancaekek.

Iwa mengatakan saat ini prosesnya masih lelang investasi. Setelah itu, akan dihasilkan Badan Pengelola Jalan Tol. Kemudian, ada sharing anggaran tanah dari pemerintah pusat. (Sam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved