Pilpres 2019
PKS Legowo Tak Dapat Jatah Cawapres, Tapi Minta Pengertian Gerindra Soal Wagub Pengganti Sandiaga
Tentu dari PKS memberikan posisi calon wakil presiden (ke Gerindra) tentu mereka memberikan hak prioritas kepada PKS
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Setelah resmi mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, Sandiaga Uno menegaskan akan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Terkait hal tersebut, Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan bahwa jabatan wakil gubernur yang bakal ditinggalkan Sandiaga harus diprioritaskan untuk kader PKS.
“Tentu dari PKS memberikan posisi calon wakil presiden (ke Gerindra) tentu mereka memberikan hak prioritas kepada PKS untuk menjadi Wagub,” ujar Sohibul di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jln Imam Bonjol, Jumat (10/8/2018).
Secara aturan, menurut Sohibul, posisi wagub ditunjuk oleh PKS dan Gerindra sebagai pengusung pada Pilkada DKI 2017 lalu.
"Secara aturan yang bisa ganti pak Sandi itu kan dari PKS dan Gerindra karena dulu yang ngusung dari dua partai itu jadi nanti akan diusung oleh dari PKS dan Gerindra," jelas Sohibul.
• Jangan Lakukan Hal Terlarang Ini Saat Berada di Gedung Perundingan Linggarjati Kuningan
Seperti diketahui, dua nama muncul disebut-sebut sebagai pengganti Sandiaga.
Pertama Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dan Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik.
Sohibul mengaku belum ada keputusan dari dua partai tersebut.
“Dalam waktu dekat ini tapi nanti Senin kami sudah proses di situ baru tahu namanya.” pungkas Sohibul.
• Dua Partai Pengusung Jokowi-Maruf Amin Dicoret KPU, Ini Alasan Mendasarnya!
Sandiaga Mundur
Sandiaga Uno akan mundur sebagai Wakil Gubernur DKI setelah diputuskan menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam jumpa pers bersama di depan kediamanan Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8/2018) malam.
"Beliau juga berkorban. Beliau bersedia mengundurkan diri dari jabatan wakil gubernur yang telah dengan susah payah beliau rebut selama bertahun-tahun kampanye," kataPrabowo.
• Wisata Sejarah ke Gedung Perundingan Linggarjati Kuningan, Seperti Dibawa ke Masa Lalu
"Beliau bersedia berhenti demi negara dan bangsa," tambah Prabowo.
Kesepakatan pasangan Prabowo-Sandiaga diputuskan oleh tiga parpol pendukung, yakni Gerindra, PAN, dan PKS.
Selain berhenti dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno juga akan keluar dari Partai Gerindra.
Hal ini, kata Prabowo, dilakukan agar majunya Sandiaga Uno dapat diterima parpol koalisi.
Jika Sandiaga Uno tidak keluar dari Partai Gerindra, maka pasangan capres-cawapres yang akan diusung hanya berasal dari Partai Gerindra.
"Beliau harus diterima partai-partai lain. Saya meminta beliau mundur dari Gerindra. Padahal beliau sudah meniti karier di Gerindra cukup lama. Sekarang Wakil Ketua Dewan Pembina," ujar Prabowo.
• Meski Duit Bokek, Warga di Garut Tetap Senang karena Bisa Makan Enak di Warung Sedekah
"Beliau mundur dari jabatan-jabatan itu, mundur dari Gerindra untuk bisa diterima sebagai calon independen," ujar Prabowo menambahkan.
Sebelumnya diberitakan, parpol koalisi PKS, PAN, dan Gerindra, bersepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres yang akan didaftarkan ke KPU, Jumat (10/8/2018).
Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno, akhirnya dipilih sebagai pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Padahal, beberapa nama sempat muncul dan digadang-gadang mendampingi Prabowo Subianto.
Nama-nama tersebut adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Salim Segaf Al-Jufri, dan Ustaz Abdul Somad.