Edward Satria Hutama, Pemuda Bandung yang Sukses Merintis Usaha Streetwear Unisex Merek Ternama
Dibalik eksisnya Toko Wormhole, tentu ada usaha yang dilakukan oleh pemiliknya hingga tetap bertahan hingga saat ini.
Penulis: Fasko dehotman | Editor: Ichsan
Jatuh Bangun Bisnis
Edwar bercerita, jatuh bangun paling keras itu di awal merintis pada 2010, waktu itu masih banyak pembeli yang belum mengenal brand-brand yang ia jual, jadi berimbas ke penjualan.
"Kadang sehari ada penjualan satu aja udah bersyukur, sering juga gak ada penjualan dan itu jujur bikin down banget," kata Edward.
Edward menambahkan, di masa itu, media dan marketing online lewat media sosial juga belum lazim, sehingga memperkenalkan bisnisnya tidak semudah sekarang. "Kami masih harus menggunakan media konservatif dan juga mulut ke mulut aja," ujar Edward.
Rutin Minum Jus Lidah Buaya dan Bawang Putih Bisa Kurangi Kolesterol hingga Obati Sinus https://t.co/EqzoXUGX7A via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 6, 2018
Kunci Sukses Berbisnis di Bidang Fesyen
Edward mengatakan, Kunci dari suksesnya bisnis di bidang fashion adalah bisa menyeimbangkan idealisme visi toko dengan tren yang sedang berlangsung.
"Berhubung dunia retail fashion khususnya streetwear sekarang sudah sangat menjamur, kita harus cermat membaca pasar dan harus bisa beradaptasi. Dengan begitu, usaha kita tetap lancar dan tidak sia-sia. Yang menjadi keunggulan Wormhole adalah reputasi dan konsisten kami yang sudah dibentuk dari 2010, bahwa kami menjual barang-barang streetwear yang original," kata Edward.
Dengan begitu, Toko Wormhole tetap eksis sebagai bisnis produk fesyen terkemuka di Bandung.
Bahkan, Edward juga telah memiliki karyawan sebanyak 12 orang, serta memiliki outlet lainnya yang berada di Dago Bandung dan di Makasar Sulawesi Selatan. Kedua outlet itu adalah hasil kerja samanya dengan pembisnis lainnya.
"Intinya, tujuan saya merintis Toko Wormhole ini yaitu untuk memenuhi permintaan premium streetwear brand, terutama merk-merk USA yang sulit didapatkan di Indonesia kala itu," kata Edward.