Berpotensi Datangkan Peserta Mancanegara, Kadisbudpar Kota Bandung Dorong BIAF Lebih Matang Lagi
Bandung International Art Festival (BIAF) berpotensi mendatangkan peserta dan wisatawan dari mancanegara.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bandung International Art Festival (BIAF) berpotensi mendatangkan peserta dan wisatawan dari mancanegara.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, ketika ditemui setelah seremoni penutupan BIAF di Car Free Day Dago, Bandung, Minggu (27/7/2018).
"Kami ada peserta sekira 9 negara dari luar negeri, dari daerah ada dari Jabar, Jateng, Jatim, Bali dan lain-lain, ada 27 daerah," ujarnya.
Baim Wong dan Paula Verhouven Segera Menikah, Kisah Cinta Terjadi Karena Campur Tangan Sosok Ini https://t.co/Am1cI7GNKg via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 29, 2018
Ia mendorong agar BIAF dapat mengundang peserta lebih banyak lagi dari luar negeri.
Karena itu, untuk gelaran tahun depan, Kenny berharap panitia penyelenggara sapat mempersiapkan secara matang.
Peserta yang akan berpartisipasi pun harus diundang jauh-jauh hari.
"Kalau optimal, persiapannya harus lebih panjang. Idealnya kegiatan panjang ini enam bulan sebelum atau setahun sebelumnya haru mulai persiapan. Peserta lama dan peserta baru harus kita undang dari sekarang," ujarnya.
Gelaran BIAF 2018 berjalan dari Jumat (27/7/2018) sampai Minggu (29/7/2018).
Pada Minggu pagi (27/7/2018) digelar pemecahan rekor Original Rekor Indonesia (ORI) menari Tarian Daun Pulus Keser Bojong yang diikuti 2513 peserta.
Ternyata pesertanya pun tidak hanya dari kalangan warga Kota Bandung.
• Pedagang Bermobil di Kota Cimahi yang Melanggar Aturan Dendanya Lebih Besar dari PKL Biasa
"Jadi, yang dari luar negeri juga berpartisipasi, mereka menari bahkan ada yang datang ke sekolah, area publik, seperti tadi mala di Cikapundung River Spot," ujar Kenny.
Ia juga mengatakan gelaran BIAF berpotensi meningkatkan pariwisata Kota Bandung.
Ia berharap BIAF akan terus berlanjut setiap tahun.
"Selain kebudayaan, ekonomi kreatifnya untuk Kota Bandung, karena Bandung pariwisata berbasis ekonomi kreatif yang ujung-ujung bisa menambah kepentingan dan kemajuan sektor kepariwisataan," ujarnya.
Tahun ini BIAF digelar di empat titik, yaitu Gedung YPK, Cikapundung River Spot, Car Free Day Dago, dan Curug Batu Templek.
Setelah pemecahan rekor 2513 orang menari Daun Pulus Keser Bojong, acara juga akan berlanjut di Gedung YPK hingga sore hari.
Kemudian di malam hari, akan digelar kolaborasi seni musik, seni rupa, dan seni tari di Curug Batu Templek Kampung Cisanggarung, Desa Cikadut, Kec.Cimenyan , Kab.Bandung.
• BIAF Hadirkan Tarian Daun Pulus Keser Bojong di Car Free Day, Libatkan Seniman Mancanegara
• Korban Jiwa Akibat Gempa yang Mengguncang Lombok Terus Bertambah
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/kenny_20180729_113838.jpg)