Tips Memotret Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' Pakai Smartphone Android atau iPhone
Berikut tips memotret Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' untuk smartphone Android dan iPhone.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID - Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi pada 28 Juli 2018.
Gerhana ini merupakan yang terlama di abad ke-21 dengan durasi 6 jam 14 menit.
Keistimewaan lainnya adalah warna bulan akan terlihat berwarna oranye hingga rona mera darah.
Hal inilah yang kemudian menjadikan peristiwa Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 disebut 'Blood Moon' atau bulan darah.
Melansir dari Kompas.com, warna merah tersebut disebabkan karena atmosfer Bumi yang membiaskan cahaya matahari.
Prosesnya mirip dengan terbit dan terbenamnya matahari.
Atmosfer bumi yang kaya nitrogen akan membiaskan cahaya matahari.
Hal itu menyebabkan kita melihat langit berwarna biru saat siang hari.
Nah, ketika matahari terbit atau terbenam, cahaya yang sampai ke mata seseorang telah semakin tersebar.
Itulah yang membuat matahari dan cahayanya terlihat oranye atau merah.
Begitu pula saat terjadinya Gerhana Bulan Total 28 Juli. Seperti lensa yang besar, atmosfer Bumi akan membiaskan cahaya menuju bulan purnama.
"Jika Anda berdiri di permukaan bulan selama gerhana bulan, Anda akan melihat matahari terbenam dan naik di belakang Bumi," kata David Diner, seorang ilmuwan planet di Jet Propulsion Laboratory NASA, dikutip dari Business Insider, Minggu (22/07/2018).
"Anda akan mengamati sinar matahari bias dan tersebar saat mereka melewati atmosfer di sekitar planet kita," sambungnya.
Berhubung fenomena Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' ini terbilang langka, sayang rasanya bila tidak diabadikan.
Anda tidak perlu menggunakan kamera DSLR atau kamera pro lainnya untuk memotret fenomena ini. Cukup pakai smartphone, baik itu yang beroperasi sistem Android atau iOS (iPhone).
• Fenomena Blood Moon Terjadi Akhir Pekan Ini, Ini Tata Cara Shalat Gerhana Sesuai Sunah
Berikut tips memotret Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' yang dihimpun TribunJabar.id:
Sebelum membahas secara spesifik tips memotret pakai Andorid atau iPhone, Anda harus tahu bahwa teknik dasarnya sama saja. Hal yang membedakan adalah menu dan fitur pada aplikasi kamera.
Pertama, entah itu untuk Android atau iPhone, Anda harus memastikan memori penyimpanan gawai mencukupi saat memotret Gerhana Bulan Total 'Blood Moon'.
Kedua, untuk menghasilkan foto yang bagus, Anda sebaiknya mencari tempat tinggi minim pencahayaan.
Tujuannya agar foto yang Anda hasilkan tidak terkontaminasi cahaya lain.
Ketiga, Anda bisa menghasilkan foto bulan yang bagus dengan cara berbeda.
Ya, jadikanlah bulan sebagai objek pendukung, bukan objek utama foto.
Keempat, Anda harus tahu kapan momen terbaik kemunculan gerhana bulan.
• Live Streaming Gerhana Bulan Total, Gerakan Menit ke Menit di 20 Kota Indonesia
Bila Anda sudah mengerti teknik dasarnya, cara selanjutnya tinggal disesuaikan dengan gawai yang Anda miliki.
Fotografer senior NASA, Bill Ingall memberi beberapa tips untuk memaksimalkan hasil foto Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' memakai Andriod dan iPhone.
Berikut penjelasannya seperti dikutip dari artikel Kompas berjudul Tips Memotret "Super Blue Blood Moon" dengan "Smartphone" berikut ini:
Menggunakan iPhone
Fitur kamera pada iPhone relatif seragam, jadi tips di bawah ini dapat diterapkan di sebagian besar model iPhone.
1. Matikan flash
Fitur flash hanya akan menerangi obyek yang dekat dari ponsel dan tidak berpengaruh pada bulan. Untuk mematikan flash, ketuk ikon bergambar petir di sisi atas aplikasi kamera dan pilih “off”.
• 8 Fakta Gerhana Bulan Total Blood Moon, Gerhana Terlama Abad ini dan Aman Dilihat Mata Telanjang
2. Zoom in jika perlu
Lensa tele pada beberapa model iPhone (iPhone 7 Plus, iPhone 8 Plus, dan iPhone X) bisa membuat bulan tampak lebih besar di layar, tanpa mengurangi kualitas gambar.
Untuk menggunakan lensa tele di tiga model iPhone ini, klik lingkaran kecil bertanda “1x” yang berada di atas tombol shutter dalam mode “Photo” di aplikasi kamera sehingga berubah menjadi “2x”.
Sebaliknya, zoom in dengan mencubit layar (pinch) di model iPhone lain sebenarnya merupakan proses digital (cropping) yang menurunkan kualitas tapi masih bisa dilakukan asal tak terlalu berlebihan.
Sebaiknya batasi zoom digital agar tak lebih dari dua kali. Sesuaikan proses zooming dengan komposisi gambar yang diinginkan.
3. Atur exposure bulan
Apabila cahaya over alias terlalu terang, Blood Moon hanya akan terlihat sorotan cahaya yang tidak jelas bentuknya. Oleh karena itu, tingkat kecerahan gambar perlu diatur.
Caranya adalah dengan mengunci fokus ke obyek (dalam hal ini bulan) lalu menahan jari sampai muncul slider exposure di bawah kotak penanda fokus. Geser slider untuk meningkatkan atau mengurangi kecerahan sesuai kebutuhan.
Yang perlu diingat, pengaturan exposure akan memengaruhi kecerahan gambar secara keseluruhan.
• Blood Moon Muncul Akhir Juli 2018, Ini Amalan Sunnah yang Diajarkan Rasulullah Saat Terjadi Gerhana
5. Jangan tremor
Layaknya pemotretan pada malam hari, kecepatan rana mungkin berada di angka rendah sehingga foto rawan buram karena motion blur.
Untuk mencegahnya, pengguna bisa menempatkan iPhone di tripod atau menjepret dengan memakai tombol volume agar lebih stabil.
6. Coba aplikasi night-photography
Merasa terbatas dengan aplikasi kamera bawaan iPhone? Di App Store tersedia berbagai aplikasi night-photography yang bisa dicoba.
Satu di antara yang terkenal dan banyak direkomendasikan adalah NightCap Pro. Aplikasi ini menyediakan opsi pengaturan ISO, infinity focus, dan exposure.
• Gerhana Bulan Total pada 28 Juli Nanti Dijuluki Micro Blood Moon, Ini Alasannya
Menggunakan Android
Berbeda dari iPhone, aplikasi bawaan di ponsel Android memiliki antarmuka bervariasi, tergantung merek dan tipe perangkat.
Namun, opsi pengaturannya bisa lebih beragam pula. Secara umum, ada beberapa tips yang bisa diaplikasikan ke sebagian besar berangkat Android.
1. Matikan flash
Sama seperti di iPhone dan kamera lain manapun, fitur flash hanya akan menerangi obyek yang dekat dari ponsel dan tidak berpengaruh pada bulan.
Switch untuk menghidupkan atau mematikan flash biasanya ditandai ikon bergambar petir.
2. Gunakan mode “manual”
Sebagain ponsel Android menyediakan mode kamera manual yang berisi opsi pengaturan tingkat lanjut.
Biasanya di mode manual ini pengguna bisa mengatur parameter, seperti ISO dan kecepatan rana (shutter speed).
3. Atur white balance
Salah satu hal terpenting yang bisa diatur dalam mode kamera manual adalah white balance alias temperatur warna yang dinyatakan dalam derajat Kelvin.
Fotografer NASA Bill Ingall biasanya memilih temperatur netral “daylight” 5200 Kelvin, sesuai cahaya matahari di siang hari karena cahaya bulan adalah pantulan dari matahari.
Opsi white balancebiasanya juga bisa dipilih dalam bentuk preset “daylight” di mode kamera manual ponsel.
• Gerhana Bulan Total, Ada Kekuasaan dan Kekuatan yang Sangat Besar
4. Atur kecepatan rana dan ISO di angka rendah
Agar kualitas maksimal, sebaiknya angka shutter speed dan ISO diatur ke angka rendah. Pengaturan ini akan mengakibatkan gambar rawan buram karena guncangan.
Untuk menghindari blur, ponsel harus dalam posisi stabil saat pemotretan, misalnya dengan terpasang di tripod atau ditopang oleh benda lain yang tidak bergoyang.
5. Gunakan format RAW (DNG)
Beberapa model Android menyediakan opsi penyimpanan gambar dalam format RAW (DNG) yang jauh lebih fleksibel saat editing ketimbang JPEG standar.
Opsi format RAW biasanya tersimpan dalam menu Settings di aplikasi kamera bawaan.
6. Zoom in jika perlu
Beberapa model smartphone Android dengan dual camera (misalnya, Galaxy Note 8, Xiaomi Mi6, Asus ZenFone Zoom) dibekali lensa tele yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh gambar bulan yang lebih besar.
Untuk ponsel-ponsel dengan single camera, zoom digital bisa dilakukan dengan mencubit (pinch) layar atau menggeser slider zoom di antarmuka aplikasi kamera.
Zoom in sebaiknya tak lebih dari dua kali untuk menjaga kualitas gambar. Sesuaikan zoom dengan keinginan kompoisis gambar.
7. Atur exposure
Seperti iPhone, banyak ponsel Android modern yang sudah menyediakan slider exposure untuk mengatur kecerahan gambar sehingga pengguna bisa mengatur intensitas cahaya bulan dan lingkungan sekitar.
Di beberapa model, opsi “exposure compensation” ini mungkin diletakkan di dalam mode kamera manual.
Selesai menjepret Super Blue Blood Moon dengan iPhone atau ponsel Android, ada baiknya foto diolah lebih lanjut agar tampak lebih indah dengan aplikasi image editing yang banyak tersedia di toko aplikasi masing-masing platform.
Beberapa aplikasi image editor yang terkenal antara lain Adobe Lightroom dan Snapseed. Dua aplikasi ini juga telah mendukung editing gambar dengan format RAW yang jauh lebih fleksibel dibanding JPEG.
• Penjelasan LAPAN Soal Gerhana Bulan Total: Dijuluki Blood Moon dan Bisa Diamati Mata Telanjang