Kisah Herayati, Anak Tukang Becak yang Lulus Cum Laude di ITB, Semangatnya Mengharukan

Prestasi lainnya, dia juga pernah menjadi delegasi Indonesia dalam acara Asia Pasific Future Leader Conference 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
dok.humasITB
Herayati 


Hera bercerita, dia mulai tertarik untuk masuk ITB sejak berada di kelas sembilan SMP.

"Saya masuk ITB tahun 2014. Awalnya diceritakan sama guru SMP yang alumnus ITB, dan beliau ternyata dapat beasiswa full. Dari situ Hera pengen kuliah tapi dapat beasiswa full," ujarnya.

"Nah yang Hera tahu cuma ITB doang. Yang dipikiran cuma ITB dan ITB. Selain itu, Hera juga suka sama kimia pas SMA. Dan jurusan kimia terbaik di Indonesia memang ada di ITB."

Keinginan masuk ITB pun sempat dia utarakan kepada kedua orangtuanya.

Tak disangka, orangtuanya rupanya mendukung penuh keinginan putrinya.

"Orangtua dibilang sama tetangga, "Sudah Pak, Hera mah dikuliahin saja". Nah pas Hera bilang mau ke ITB, orangtua sebenarnya khawatir tapi enggak pernah bilang "jangan". Jadi mungkin khawatirnya dipendam," ujar Hera.

"Bahkan orangtua saya bilang, "masalah biaya urusan belakangan yang penting masuk dulu"," sambungnya.


Sejak SMA, Hera pun mulai mengerjakan soal-soal seleksi perguruan tinggi.

Bahkan, dia sempat mendapatkan beasiswa untuk belajar di bimbingan belajar persiapan seleksi perguruan tinggi.

"Pas kelas XII ikut try out SBMPTN yang ada soal ITB-nya. Se-Banten saya dapat peringkat empat nilainya. Yang peringkat 1-5 se-Banten dikasih beasiswa di bimbingan belajar itu," kata Hera.

Perempuan yang pernah bersekolah di MAN 2 Cilegon ini rupanya masuk ke ITB melalui jalur SBMPTN.

Saat pendaftaran SNMPTN ia sempat tak diterima di ITB.

Saat daftar seleksi bersama itu, dia juga mendaftar beasiswa bidik misi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved