PPDB SMK

SMK Budaya Bangsa Masih Menerima Siswa Baru, Gratis Biaya Pendidikan Bagi Keluarga Tidak Mampu

Sejumlah 60 siswa yang masuk ke SMK Budaya Bangsa, hampir semua merupakan siswa rawan melanjutkan sekolah.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
Tribun Jabar/Hilda Rubiah
SMK Budaya Bangsa Jalan Citarip Raya Barat No 16 Kopo Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - SMK Budaya Bangsa Bandung menerima siswa Rawan Melanjutkan Sekolah (RMP) 100 persen.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Budaya Bangsa, Ajat Sudrajat (45) mengatakan SMK Budaya Bangsa merupakan satu di antara sekolah binaan Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam program sekolah bersubsidi atau gratis bagi masyarakat tidak mampu di Kota Bandung.

"Walaupun swasta, tapi kami sangat memfasilitasi pendidikan bagi siswa kurang mampu," ujar Ajat Sudrajat kepada Tribun Jabar saat ditemui di SMK Budaya Bangsa Jalan Citarip Raya Barat No 16 Kopo Bandung, Rabu (18/7/2018).


Sejumlah 60 siswa yang masuk ke SMK Budaya Bangsa, hampir semua merupakan siswa rawan melanjutkan sekolah.

Pihaknya masih menerima jika memungkinkan ada siswa yang mendaftar, baik siswa pindahan atau siswa baru untuk memenuhi kuota yang telah ditetapkan Disdik sejumlah 32 orang siswa.

Menurut Ajat sejak awal berdirinya SMK Budaya Bangsa memang bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.

Adapun sekolahnya masuk sebagai sekolah program gratis pun karena visi misi sejak awal SMK Budaya Bangsa ditujukan untuk masyarakat yang tidak bersekolah karena keterbatasan biaya.

Bawa Pisau Dapur saat Tuduh Karyawan Panti Pijat Pengguna Narkoba, FH Diamankan Polisi

SMK Budaya Bangsa menerima aliran dana bantuan penunjang program sekolah gratis tersebut dari dana bantuan BOS, Dinas Pendidikan Kota Bandung dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Adapun pihaknya juga sedang proses mendapatkan dana bantuan perusahaan CSR PT Angkasa Pura, yang akan membangunkan penambahan gedung untuk dua ruangan lab UNBK dan lab praktek.

Ajat Sudrajat mengatakan SMK Budaya Bangsa hadir di tengah-tengah masyarakat yang padat pemukiman warga tidak mampu, karena tadinya SMK Budaya Bangsa merupakan PKBN bagi masyarakat yang ingin mengikuti kesetaraan atau paket B.

Menurut Ajat, namun karena timbulnya rasa kepedulian maka diusulkanlah kepada pihak yang sanggup yaitu Yayasan Budaya Bangsa untuk membangun sekolah atau SMK Budaya Bangsa Tersebut.

Karena pencapaian perkembangan sekolah dan tujuan dari pada sekolah itulah kemudian menurut Ajat pemerintah sangat respect terhadap SMK Budaya Bangsa.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved