Pilgub Jabar

Deddy Mizwar Tunjukkan Sikap Legowo Meski Kalah di Perolehan Suara Versi Quick Count, Ini Buktinya

Ia bersyukur penyelenggaraan pilkada serentak termasuk Pilgub Jabar berjalan dengan. . .

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA
Suasana di ball room Intercontinental Hotel, posko pemenangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, Rabu (27/6/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pasangan calon nomor 4, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi kalah dalam hitung cepat Pilgub Jabar oleh sejumlah lembaga survei.

Pasangan nomor 1, Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum unggul di atas 30 persen.

Melihat nama besar Deddy Mizwar sebagai publik figur, sulit disangka ia akan kalah.

Film-film yang ia bintangi selalu membekas di benak masyarakat.

Sebut saja, Naga Bonar hingga serial ramadhan Para Pencari Tuhan.

Belum lagi dengan sejumlah iklan yang ia bintangi.

Potensi kekuatan nomor 4 dianggap banyak kalangan tak diragukan lagi manakala ia ditopang oleh Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi yang jadi wakil gubernur.

Namun toh, hasil akhir pasangan ini kalah, bahkan di bawah pasangan calon nomor 3, Sudrajat-Ahmad Syaikhu.‎

Padahal, di sejumlah survey, keduanya diunggulkan.

Ketua Tim Pemenangan Deddy-Dedi, Irfan Suryanegara yang juga ketua DPD Partai Demokrat Jabar berpendapat, suara Demiz-Dedi tergerus oleh suara pasangan calon nomor 3, Sudrajat-Syaikhu atau Asyik.

"Dalam hitungan (quick count ) kita bisa lihat nomor 1 suaranya tidak naik lagi, cenderung stagnan. Ternyata suara kami bergeser ke pasangan A‎syik," kata Irfan di Dago Pakar, Rabu (27/6).

Faktor penyebab beralihnya suara Asyik, kata dia, adalah konstelasi politik dan isu nasional.

Ia membantah mesin partai lengah.

Deddy-Dedi diusung Partai Golkar dan Demokrat.

"Tidak lengah, mesin partai berjalan maksimal. Cuma ada isu yang sifatnya nasional menyangkut pasangan Asyik hingga isu itu berpengaruh pada elektabilitas mereka," katanya.

Timnya kecolongan. Selama tahapan Pilgub Jabar, Irfan mengaku salah memetakan siapa lawan terberat. "Selama ini kami konsen lihat Rindu (Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum). Tapi ternyata suara kami bergeser ke Asyik," kata dia.

‎Demiz sendiri berpendapat sederhana soal penyebab kekalahanya meski melenggang ke Pilgub Jabar dengan bekal nama besar dan kepopulerannya sebagai aktor.

Namun toh,itu tidak memuluskan dia ke Gedung Sate.

"Sederhana. Allah punya ketetapan terbaik bagi siapapun. Hanya Allah yang mampu membolak-balikan hati manusia, kita harus berbaik sangka pada ketetapan Allah," ujar Demiz.

Ia legowo menerima kekalahan sebagai ketetapan terbaik dari Allah SWT.

"Hitung cepat versi lembaga survey sudah selesai, tidak ada yang berubah dengan hasil nomor 1, 3, 4 dan 2. Selamat pada pasangan calon nomor 1 yang akan jadi pemimpin di Jabar 2018-2023," ujarnya.

Dengan selesainya Pilgub Jabar, ia berharap semua elemen di Jabar bersatu kembali.

Ia bersyukur penyelenggaraan pilkada serentak termasuk Pilgub Jabar berjalan dengan aman dan lancar.

"Saatnya satukan kembali silaturahmi warga Jabar, seluruh elemen utk mulai bagaimana bekerja ke depan bersama-sama," katanya.

Meski kalah dalam versi hitungan cepat, Demiz mengapresiasi hasil kerja seluruh tim pemenangan nomor 4.

"Terima kasih untuk seluruh warga Jabar, tim pendukung, relawan‎ dan kader partai. Termasuk penyelenggara pilkada dan aparat keamanan yang sudah menyelenggarakan pilkada dengan aman," kata Demiz sapaan akrabnya.

Ia berpesan pada pemenang Pilgub Jabar agar amanah menjalankan kekuasaan selama lima tahun mendatang. Ucapan selamat dirasa cukup untuk pemenang, tanpa harus menemui.

"Saya rasa enggak perlu (silaturahmi). Semoga teguh, amanah sebaik-baiknya selama lima tahun ke depan. Mohon maaf jika selama ini ada sikap yang kurang berkenan saat sosialisasi," kata Demiz.‎ (Mega Nugraha)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved