5 Fakta 'Memancing' Buaya di Ibu Kota Jakarta, Ganas dan Dianggap Hewan Siluman
Buaya pun akan dibius bila rencana pertama tak berhasil. Petugas hampir mengevakuasi buaya tersebut, namun kembali gagal.
Penulis: Yudha Maulana | Editor: Yudha Maulana
2. Dianggap Hewan Jadi-jadian oleh Warga
Kemunculan tiga buaya berukuran besar di Kali Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, dianggap warga sebagai sosok siluman buaya. Alasannya, ketiga buaya itu terlihat berwarna putih.
"Itu bisa saja buaya siluman, tuh. Soalnya para buayanya warnanya putih. Para warga ini lihat buaya-buaya itu warnanya ada yang putih juga," ucap Khoirun (31), pengemudi ojek online, sembari asyik menyaksikan para petugas pemadam kebakaran mencari buaya di Kali Grogol.
Gerry (29), warga setempat, juga menyebutkan bahwa ketiga buaya itu diduga sosok siluman. Dia meyakini hal itu lantaran melihat tubuh salah satu buaya berwarna putih.
"Salah satunya berwarna putih. Warga sekitar bilangnya siluman. Bisa saja sih, sebab buaya itu enggak muncul. Cuma, sekitar jam 09.00 katanya muncul lagi sebentar," ungkapnya.
Kepala Seksi Penyelamatan Kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Barat Sjukri Bahanan memaparkan, buaya di Kali Grogol memiliki moncong berwarna putih.
"Buaya putih? Maksudnya moncongnya emang warnanya putih. Ketiganya bermoncong putih. Tiga buaya ini masih dicari. Sekarang, pancing buaya itu pakai ayam hidup. Ada tiga ekor. Dua dipakai, satu untuk cadangan," jelasnya.
3. Kendala Petugas di Lapangan
Rompis Romlih, Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Barat mengakui sulit mencari buaya-buaya itu. Ia mengaku selain warga banyak berkerumun di lokasi saat proses pencarian, lumpur juga menjadi penyebab utamanya.
"Lumpur di Kali Grogol ini tebal. Agak dalam ya dan sulit terlihat. Pencarian dilakukan, sampai sepanjang 500 meter. Maka, kita coba pancing tiga buaya ini dengan tiga ekor ayam hidup. Di sini, ada 24 petugas diturunkan untuk mencari keberadaan buaya-buaya itu. Sayangnya, ayam yang disediakan enggak dimakan-makan juga," bebernya.
4. Aktivitas Warga Bisa Membuat Buaya Stres
Kepala Seksi Wilayah 2 Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, Bambang Yudi, di lokasi, Kamis.
"Kesulitannya karena banyak masyarakat yang menonton dan melempar-lempar. Buayanya tadinya muncul jadi nyelam lagi. Dia (buaya) kan stres, dia biasa dengan ketenangan," tambahnya.
Kemunculan buaya bermula pada Rabu (27/6/2018), diduga ada tiga ekor yang menampakkan diri ke permukaan kali.
Namun, hingga saat ini buaya tersebut belum berhasil ditangkap meski telah diberikan pancingan makanan tiga ekor ayam.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ilustrasi-proses-penangkapan-buaya-di-kali-grogol_20180628_174355.jpg)