Kisah Kopassus Saat Operasi Seroja, Baju Tak Ganti Sebulan, Hingga Informasi Intelijen Tak Akurat

Kopassus juga berperan dalam operasi yang dilancarkan di Timor Timur itu.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Intisari

Satu personel Yonif Linud 328 dinyatakan hilang.

Selain kejadian tersebut operasi terbilang lancar.

Bandara Baucau berhasil dikuasi dalam kondisi relatif utuh.

Melansir dari Tribun Batam, seorang veteran, Mukilan menceritakan bagaiamana kondisinya saat mengikuti Operasi Seroja.

Mukilan yang 76 tahun itu bergabung menjadi anggota korps marinir.

Ia pertama bergabung dalam pasukan elit Indonesia itu pada 1962.

Mukilan pensiun dari kesatuan TNI AL (dulu bernama ABRI) pada 1996 dengan pangkat terakhir Serka Marinir.

Baca: Kelewat Nekat, Berbekal Pengalaman Main Game Call of Duty, Pemuda Ini Pergi ke Suriah Perangi ISIS

Baca: Tragedi Karamnya KM Sinar Bangun, 166 Orang Masih Hilang, Keluarga Korban: Kami Tak Punya Harapan

Baca: Iran dan Jepang Buat Hasil Mengejutkan Pada Matchday 1 Fase Grup Piala Dunia 2018

Mukilan (dua dari kiri) bersama para veteran yang mengikuti Detik Detik Proklamasi Kabupaten Bintan
Mukilan (dua dari kiri) bersama para veteran yang mengikuti Detik Detik Proklamasi Kabupaten Bintan (Tribun Batam)

Menurut Mukilan Operasi Seroja sangatlah keras.

Ia juga harus selalu waspada.

Bahkan, Mukilan tidak mengganti baju yang dipakainya selama satu bulan.

"Satu bulannya tidak ganti baju. Saya di sana tahun 1976, tahun 1977 juga masih di sana (Timor Timur)," ucapnya.

Saat ini, Mukilan tinggal bersama anak dan cucunya di kampung Bukit Durian, Km 23 Kijang, Bintan Timur.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved