Waheba, Janda Komplotan ISIS Diduga Otak Penggerak Teror di Amerika, Racuni Buat Bom dan Risin
Kini, perbuatan Waheba dalam mendukung ISIS pun terendus aparat Amerika. Berdasarkan hasil penyelidikan, Waheba kerap
Penulis: Widia Lestari | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Waheba Issa Dais, perempuan berusia 45 tahun harus berakhir dalam kesengsaraan.
Waheba diduga kuat menjadi komplotan ISIS.
Waheba diketahui bukanlah seorang pengikut ISIS biasa.
Ia justru disebut memiliki peran yang sangat berpengaruh.
Namun, Waheba ternyata bukanlah orang Suriah.
Ia justru orang Israel yang tinggal di Amerika.
Dilansir Tribunjabar.id dari Intisari, Waheba tinggal di Amerika sejak 1992.
Kini, perbuatan Waheba dalam mendukung ISIS pun terendus aparat Amerika.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Waheba kerap berselancar di dunia maya.
Ia menggunakan berbagai media sosial mengajarkan tindakan serangan kepada pasukan ISIS.
Selain itu, Waheba pun disebht mengajari pasukan ISIS mengolah dan memasak risin.
Risin merupakan protein beracun yang ada pada pohon jarak pohon.
Risin ini dikenal kuat sebagai racun yang mematikan.
Di Indonesia, Risin ini dikenal berasal dari biji jarak.
Dugaan pelatih pasukan ISIS di media sosial ini, diperkuat adanya sejumlah literatur di perpustakaan miliknya.
Terdapat sejumlah buku mengenai racun, rompi bunuh diri, dan bom.
Saat menjalankan aksinya, Waheba disebut bertanggung jawab atas perekrutan dan promosi ISIS.
Waheba sengaja menjadi pengelola perpustakaan online.
Memberikan literatur soal pembuatan bom, racun, rompi bunuh diri, dan senjata biologis.
Tak berhenti di situ, Waheba pulalag yang mengajukan sejumlah target serangan di beberapa tempat atauv acara.
Pada enam bulan terakhir, Waheba menjadi kompoltan ISIS pertama yang ditangkap oleh aparat Amerika.