Memasuki Setahun, Prodi Digital Public Relations Tel U akan Buka 4 Kelas Kuliah Baru
Kepala Prodi Digital Public Relations, Martha Tri Lestari, mengatakan Digital Public Relations ini mengedepankan . . .
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dedy Herdiana
Martha melanjutkan, guna menjalankan tri dharma perguruan tinggi, sejumlah pengabdian masyarakat pun telah dilakukan. Antara lain dengan PT Riau Andalan Pulp Paper Riau, Kecamatan Sukasari Kota Bandung, Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, dan YPAC Bandung.
"Sementara kunjungan akademik kami lakukan dengan Universiti Mara di Malaysia, serta kuliah umum bersama VP Corporate Communication PT Telkom Indonesia Bapak Arif Prabowo. Saat ini kami dalam proses reakreditasi BAN-PT guna menjamin lulusan ke depannya," katanya.
Dekan Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University, Ade Irma Susanty Ph.D, mengatakan setelah universitas dan fakultas tersebut berdiri 2013, prodinya memperoleh izin operasional pada 2016 dan resmi melaksanakan perkualiahan pada semester gasal 2017.
Di Depan Anaknya, Sule Keceplosan, Nyeletuk dan Sindir Keras Rizky Febian: Ngabisin Duit https://t.co/NpYhcVT955 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) June 7, 2018
"Alhamdulillah, respons dari para pihak sangat positif dengan jumlah mahasiswa melebihi target dari rektorat. Demikian pula dengan pencapaian internal dan eksternal dosen dan mahasiswa kami yang membanggakan dan berkelanjutan," katanya.
Kebutuhan akan public relations, katanya, sangat tinggi, erutama yang berhubungan dengan teknologi informasi. Kurikulum prodi ini pun, katanya, selalu berubah setiap tahun dan jangka waktu tertentu untuk update kecanggihan zaman yang terus berubah.
"Ini untuk memenuhi kebutuhan pasar, dengan out come PR yang melek digital, semua aktivitas PR lebih berbasis digital," katanya.
Wakil Dekan I Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Dr Roro Retno Woelan mengatakan situasi tersebut seiring dengan berkembangnya bidang ekonomi kreatif serta kian meluasnya Industri 4.0 yang tengah jadi sorotan pemerintah Indonesia.
Dengan kompetensi khas Industri 4.0 yakni interdisiplin yakni ilmu komunikasi dan teknologi informasi serta new media, Digital PR juga menghadirkan implementasi subsektor ekonomi kreatif terutama di bidang multimedia, tv, radio, dan peranti lunak. (*)