Tak Punya Miss V, Wanita Ini Jalani Operasi Rekonstruktif dengan Kulit Ikan Nila, Seperti Apa?

Operasi ini sendiri menggunakan kulit ikan sebagai medianya, prosedurnya sendiri adalah membuka ruang antara miss v dan anus.

grid.id/Mirror
Operasi rekonstruktif dengan kulit ikan 

TRIBUNJABAR.ID - Tidak semua orang dilahirkan dengan kondisi utuh atau normal secara fisik.

Beberapa orang spesial lahir dengan berbagai kekurangan.

Salah satu orang spesial tersebut adalah Jucilene Marinho, wanita berusia 23 tahun.

Apa yang salah pada tubuh Jucilenen Marinho?


Gadis 23 tahun itu rupanya terlahir tanpa memiliki miss v.

Padahal, miss v merupakan salah satu organ penting bagi wanita. Lewat organ inilah berlangsungnya reproduksi.

Dilansir dari laman Mirror, operasi luar biasa dilakukan di Universitas Federal Ceara (UFC), Brazil, tahun lalu.

Prosedur ini baru diungkap ketika telah dikonfirmasi berhasil.

Marinho menjalani operasi yang dinilai revolusioner.

Baca: Sejumlah Kader PAN di Bandung Mbalelo, Dukung Deddy-Dedi Padahal Partai Dukung Asyik

Operasi ini sendiri menggunakan kulit ikan sebagai medianya.

Prosedurnya adalah membuka ruang antara miss v dan anus.

Caranya dengan memasukan cetakan tubular yang dilapisi kulit ikan air tawar, dalam operasi ini yang digunakan adalah kulit ikan nila.

Kulit ikan ini akan melakukan kontak dengan tubuh pasien.

Setelah itu, ia akan bertindak seperti sel induk dan diserap serta diubah menjadi jaringan seluler yang akan membentuk dinding saluran, mirip dengan miss v alami.

Baca: Tak Ikuti Partainya, Beberapa Kader PAN dan Hanura Tunjukan Dukungan Kepada Deddy-Dedi

Tentu saja, sebelum dipasang, terlebih dahulu dilakukan proses pembersihan dan sterilisasi khusus di laboratorium dengan radiasi untuk membunuh virus pada kulit ikan tersebut.

Proses ini pun menghilangkan semua sisik dan bau ikan, lalu dihasilkan saus gel berwarna terang yang dapat disimpan hingga dua tahun dalam kemasan steril yang didinginkan.

Kondisi seperti yang terjadi pada Marinho sendiri dikenal sebagai gangguan kongenital yang langka, ini mempengaruhi 1 dari lima ribu perempuan.

Kondisi ini membuat perempuan tersebut tidak memiliki beberapa atau semua dari organ reproduksi.

Baca: Ahmad Heryawan : Netralitas ASN, TNI, dan Polri Merupakan Suatu Kepastian, NKRI Harga Mati

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved