Kisah Irfan Bahri, Santri yang Lawan Begal, Sempat Jadi Tersangka Sehari Lalu Berstatus Saksi
Saat kejadian, ucapnya, Aric Saipulloh mengayunkan celurit ke arahnya saat meminta ponselnya.
Penulis: Tarsisius Sutomonaio | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Irfan Bahri mengaku tak ada niat membunuh Aric Saipulloh.
"Saya enggak ada niatan membunuh, itu refleks membela diri saja. Kalau saya enggak lawan, pasti saya dan sepupu yang bakal mati," ujarnya pada Selasa (29/5/2018) seperi dikutip dari Warta Kota.
Saat kejadian, ucapnya, Aric Saipulloh mengayunkan celurit ke arahnya saat meminta ponselnya.
Saat itu, ponsel sepupu Irfan, Achmad Rafiki, sudah diambil Aric Saipulloh.
Korban Begal yang Bacok Pelaku Sempat Disebut Jadi Tersangka, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya https://t.co/EQVWq43WKV via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 30, 2018
Irfan Bahri mengaku lebih dulu terkena bacokan baru sanggup merebut celurit.
Setelah itu, dia membalas membacok Aric dan Indra Yulianto yang ikut membantu Aric.
Perlawanan Irfan Bahri membuat dua pembegal itu kabur.
Irfan Bahri segera mencari klinik untuk berobat, Di sana, ia dijemput pamannya.
Kemudian, mereka membuat laporan di Polres Metro Bekasi pada Rabu (23/5) pukul 04.00 WIB.
Baca: Ini Rahasia Cengkok Dangdut Andalan Milik Ikke Nurjanah, Semakin Matang Seiring Waktu
Irfan mengaku baru tahu tentang meninggalnya Aric Saipulloh dari media.
"Setelah saya nyerang balik, pelaku itu masih hidup dan bisa kabur. Saya baru tahu informasi salah satu meninggal dari berita," katanya.
Tunda pulang libur
Muhamad Irfan Bahri (19) sebenarnya hanya sedang berlibur di Bekasi.
Ia adalah santri dari Pondok Pesantren Darul Ulum Bandungan, Kabaputen Pamekasan, Madura.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/kapolres-metro-bekasi-kombes-pol-indarto-dan-irfan-bahri_20180530_124801.jpg)