Ramadan Berkah
Sejarah Masjid Lautze Bandung: Jadi Pusat Informasi Islam untuk Etnis Tionghoa
Meskipun sudah direnovasi sebanyak tiga kali, tahun 2004, 2007, dan 2012, luas masjid ini tak mengalami perubahan.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
Pada tahun 1999, Masjid Lautze 2 juga tak buka setiap hari.
Saat itu, masjid buka dari pukul 09.00-16.00 WIB, lalu tutup pada hari Sabtu, Minggu, dan tanggal merah.
"19 tahun lalu masjid ini karena letaknya di pinggir pertokoan, maka bukanya pun mengikuti jam kantor. Tapi, setelah ganti kepengurusan DKM pada November 2016. Kami berusaha untuk mengubah image itu. Sekarang setiap hari buka," kata Rachmat.
"Sejak ganti kepengurusan itu, sekarang kamar mandi juga jadi dua untuk ikhwan dan akhwat dipisah. Kepengurusan baru pun ingin merangkul kembali warga sekitar kita, kami ingin masjid ini lebih banyak dimakmurkan oleh orang-orang di sekitar kami. Sampai saat ini, sejak November 2016 sejak saya jadi ketua DKM, sudah ada 40 orang ikrar syahadat di masjid ini."
Baca: Mau Berangkat ke Bandung? Ini Pantauan Arus Lalu Lintas di Kawasan Pasteur
Kemudian, meskipun sudah direnovasi sebanyak tiga kali, tahun 2004, 2007, dan 2012, luas masjid ini tak mengalami perubahan.
Masjid ini mampu menampung sekitar 200-an jemaah dengan luas sekitar 7 X 6 meter persegi.
"Rencana ke depan, karena semakin hari masjid semakin banyak jemaahnya. Suka penuh. Yang tadinya 50 jemaah sekarang bisa ratusan. Maka, kami sedang mencari tanah wakaf yang akan kami bangun masjid bercorak Tionghoa untuk kita makmurkan," ujar Rachmat.
Saati di lokasi masjid, Tribun Jabar sempat melihat-lihat bangunannya yang kecil namun unik.
Dari depan, Masjid Lautze 2 ini sudah sangat kental corak Tionghoanya.
Lampion berwarna merah, tembok berwarna merah-kuning, serta karpet berwarna merah, langsung menyambut siapapun yang hendak masuk ke masjid ini.
Masuk ke dalam, nuansa bangunan bercorak Tionghanya semakin terasa.
Mimbar dan beberapa rak yang ditempatkan di depan juga berwarna merah dan kuning.
Belum lagi tembok di belakang mimbar dipenuhi dengan ornamen khas Tionghoa.
Saat melaksanakan ibadah salat, jemaah juga akan melaksanakannya di atas karpet dan sajadah berwarna merah.
Simak cerita lainnya seputar Masjid Lautze 2 hanya di Tribunjabar.id.