Ramadan Berkah
Kisah Yadi Supriadi, Pembunuh Bayaran yang Akhirnya Total Berhijrah Setelah Mengaji di Majelis Tato
Di situ saya perang batin. Saya menganggap Allah tidak adil dan sayang sama saya. Saya pun memutuskan untuk kembali ke dunia malam
Penulis: Cipta Permana | Editor: Kisdiantoro
Mendapati kenyataan itu, Yadi pun akhirnya memutuskan untuk kembali berkunjung ke Garut untuk menemui ustaz yang dulu sempat menasihati, memandikan, dan mendoakannya.
Singkat cerita, mereka pun bertemu. Ustaz itu kembali menasihati Yadi. Yadi diminta menemui orang tuanya yang tinggal di Bandung, berterus terang tentang apa yang selama itu Yadi lakukan, meminta maaf, sekaligus menyatakan tekadnya untuk berubah.
Baca: Bukan Ezechiel N Douassel atau Jonathan Bauman, Striker Ini Disebut Pembelian Terbaik Persib Bandung
Mendapat nasihat itu, Yadi pun menurut. Ia datang ke Bandung dan menemui orang tuanya. Akan tetapi, bukannya maaf, orang tuanya justru sangat marah dan mengusir Yadi dari rumah.
Sakit hati dan kekecewaan kemudian membuyarkan tekad Yadi untuk berhijrah. Ia kembali ke dunia malam. Mabuk-mabukan, berbuat kejahatan.
Pada masa-masa itulah Yadi kemudian bertemu dengan seorang wanita yang akhirnya ia nikahi. Dari wanita itu, Yadi memiliki seorang anak. Mereka tinggal di Bandung.
Pelan-pelan, bersama keluarga kecilnya itu, Yadi pun kembali berusaha menata hidupnya. Ia mulai mencari nafkah dengan cara yang halal.
Baca: Rumah Hasanah Ukurannya 3 m x 7 m, Dihuni 7 Orang, Kini Nyaris Ambruk, Pemkot Cimahi Tak Peduli
Akan tetapi, cobaan ternyata belum berhenti. Pada saat kehidupannya mulai membaik, bisnis yang digelutinya bertahun-tahun bangkrut. Tak sampai di situ, istri yang dicintainya ternyata berselingkuh dengan pria lain.
Dalam kekecewaannya ketika itu, Yadi pun kemudian memutuskan untuk merantau. Kali itu ke daerah Pandeglang, Banten. Yadi masih ingat, saat itu sekitar tahun 2008.
"Di Banten, saya enggak sengaja ketemu sama tokoh adat di sana di sebuah warung kopi. Saya ngobrol panjang dari jam sembilan malam sampai jam tiga subuh di rumahnya. Saya jelasin masa lalu dan tekad saya untuk berubah. Dia bilang, kalau saya memang mau berubah, harus total karena Allah Maha Pemaaf," ujarnya.
Nasihat itu rupanya sangat membekas di hati Yadi. Tahun 2009, Yadi kembali memberanikan diri menemui lagi orang tuanya untuk meminta maaf.
Baca: Bau Mulut Saat Puasa Bikin Enggak Nyaman? Tenang,Ikuti 5 Cara Ini Untuk Mengatasinya
Dalam hatinya saat itu, Yadi bertekad, jika usahanya kembali gagal, ia akan tetap berada di dunia hitam hingga ajal menjemputnya.
Hal yang dikhawatirkan akhirnya benar-benar terjadi. Orang tuanya tetap menolak kehadiran Yadi.
"Di situ saya perang batin. Saya menganggap Allah tidak adil dan sayang sama saya. Saya pun memutuskan untuk kembali ke dunia malam," ucap Yadi.
Baca: 2 Alasan Ini Bikin Persib Bandung Harus Gelar Laga Pengganti Kontra Persebaya Surabaya
Dunia malam itu, menurut Yadi, terus digelutinya hingga bertahun-tahun kemudian. Namun, pertemuan dengan sahabat lamanya pertengahan 2017 kembali membuka mata hatinya.
Lewat teman lamanya itulah Yadi berkenalan dengan Ustaz Rosihan Fahmi, pemilik Majelis Tato di Cijawura Girang, Bandung, pada awal 2018.